Pebalap Indonesia, Rio Haryanto, bergabung dengan Manor Racing dalam balapan Formula 1 musim ini. Kendati bukan tim raksasa di balapan jet darat itu, Manor Racing bertekad bakal jadi penantang sengit musim ini.
"Manor Racing is small but we aim to fight big in 2016." Begitulah kalimat pembuka dalam situs resmi Manor Racing.
Tidak rendah diri apalagi jemawa, tapi Manor Racing mengakui situasi mereka apa adanya. Manor dengan blak-blakan menyebut kalau tim mereka bukanlah sebuah tim besar dalam persaingan F1. Mereka hanyalah sebuah tim kecil, tapi bukan berarti mereka tak mau diremehkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menilik pebalapnya musim ini, mereka tak diperkuat driver berpengalaman. Manor menggandeng dua pebalap rookie Pascal Wehrlein dan Rio Haryanto yang harus bergabung sebagai pay driver. Status itu demi mengamankan kas Manor.
Wehrlein datang sebagai pebalap binaan Mercedes dengan tetap membayar 5 juta euro. Rio membayar lebih mahal hingga harus menyetor uang sponsor senilai 15 juta euro.
Baca juga: Mengapa Rio Harus Bayar untuk Membalap di F1?
Manor melakukan perubahan mesin musim ini. Bukan lagi memakai mesin Ferrari tapi kini mereka menggunakan mesin Mercedes-power MRT05. Dalam empat hari tes pramusim pertama di sirkuit Catalunya, Senin-Kamis (22-25 Februari 2016), Manor belum bisa bicara banyak.
Catatan waktu terbaik dibuat Wehrlein dengan satu menit 25,925 detik pada hari Selasa. Dia menempati posisi 16 secara keseluruhan. Sementara, Rio mencatatkan putaran tercepatnya dalam satu menit 28,249 detik dengan ada di posisi 23.
Dave Ryan, racing director Manor Racing, menjamin bakal terus mengembangkan mobil agar lebih kompetitif. Dia tak ingin pengembangan mobil terkendala dana seperti yang sudah-sudah, tapi bukan berarti Manor bakal menghambur-hamburkan dana yang dimiliki.
"Tentu saja (kami melakukan pengembangan). Bukan karena kami tim kecil lantas setelah membangun mobil kemudian berhenti. Kami tidak seperti itu, justru sebaliknya,β ujar Dave seperti dilansir Crash.
βIni adalah era baru bagi kami. Kami mendapatkan mobil baru dan memiliki program pengembangan. Kami memiliki beberapa orang hebat di pabrik. Mereka-mereka yang ada di belakang layar begitu antusias dan optimistis.
"Yang harus kami perhatikan adalah tak menghambur-hamburkan uang begitu saja. Kalau kami bisa terus melakukan pengembangan, kami harus yakin pengembangan yang dibuat akan bermanfaat buat kami.
"Kami mempunyai sebuah program yang terus diperbaiki setiap tahun. Asalkan mendapatkan validasi tak ada masalah, kan. Kalau tak bisa melewati fase itu, maka kami tak akan menambahkan pada mobil kami. Jadi kalau ditanya kami sudah memperbaiki mobil atau tidak, jawabanya: tentu saja sudah!" tutur dia.
Sebelum memulai balapan musim ini, Manor Racing memang sudah lebih dulu membenahi sisi manajerial. Bos Manor Racing Stephen Fitzpatrick merekrut mantan desainer Ferrari, Nikolas Tombazis, sebagai chief aerodynamicist.
Dave Ryan juga bukan sosok sembarangan. Dia adalah mantan Direktur Olahraga McLaren.
(fem/a2s)











































