Secara pengalaman, Rio tercatat dua kali naik podium dengan finis pertama dan kedua pada GP2 Bahrain tahun lalu. Sayangnya, meski berhasil finis di Bahrain pekan lalu, Rio mengaku tidak terlalu puas dengan hasil tersebut. Kesalahan strategi memilih ban membuat Rio kurang maksimal di balapan seri keduanya ini.
Selanjutnya, Rio akan membalap di GP Shanghai. Secara target putra pasangan Sinyo Haryanto dan Indah Pennywati ini berharap bisa tampil lebih baik dan tidak ada kendala teknis serta strategi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tadi sempat menjelaskan bahwa di Bahrain ada kesalahan dalam memprediksi strategi ban. Sebenarnya apakah pebalap boleh menentukan jenis ban atau tidak?
Jadi, dua jam sebelum lomba kami ada diskusi dengan engineer dan mereka bilang bahwa ban yang paling bagus untuk dipakai saat itu adalah menukar dari soft ke medium, tetapi terbukti (ban) itu tidak yang paling cepat karena yang juara pun memakai yang soft dan super soft saja. Ekspektasi saya awalnya adalah plan dari teknisi yang betul tapi (ternyata) berbeda dengan apa yang ada di rencana. Hal ini memang bisa saja terjadi, tapi saya coba lebih fleksibel untuk memilih sendiri nanti.
Tapi sebenarnya saat di GP Bahrain apa yang menjadi kendala Rio? Karena ada yang bilang mesin kalian sebenarnya bagus.
Dari segi mobil kami masih perlu development dan secara mesin kami pilih yang bagus, karena Mercedes terbukti dua-tiga tahun ini masih mendominasi, jadi secara power juga bagus. Hanya yang membedakan adalah aerodinamis mobil itu sendiri dan so far Manor Racing sudah menunjukkan potensinya. Di mana tahun sebelumnya autoleft beberapa kali, tapi tahun ini sekali saja. Ini kemajuan yang pesat, meski kami masih butuh waktu lagi untuk mendapat aerodinamis. Makanya perlu perkembangan untuk menambah performa mobil.
Di Bahrain terlihat sekali Rio ingin menyelesaikan lomba sehingga kelihatan seperti main aman. Tapi, menurut pandangan Rio, sebenarnya masih bisakah memperbaiki posisi lagi --minimal ada urutan di 15 atau 16?
Ya, meski finis tapi saya tidak terlalu puas dengan hasilnya. Kami juga sempat diskusi dan yang pertama kali saya tanyakan adalah strategi dari Pascal sendiri karena waktu berhenti di pitstop beda empat sampai lima detik dengan Pascal (Wehrlein, rekan setimnya, red). Itu menghilangkan waktu banyak. Kalau saya mendapat strategi yang sama mungkin bisa 15-16. Tapi, saya masih baru jadi ini menjadi pengalaman saya untuk ke depannya.
Di dua seri yang lalu kelihatan mobil Rio seperti kurang bisa mengimbangi mobil Pascal. Sebenarnya spesifikasi mobil yang diberikan Manor untuk Rio dan Pascal ada yang perbedaaan tidak?
Sama. Cuma yang berbeda adalah settingan mobil. Sebab di Formula 1 ini sangat kompleks. Setelah sesi kualifikasi kami tidak boleh mengubah settingan apapun selain front wing dan wing belakang.
Jadi makanya kami bisa memiliki mobil yang bagus buat satu lap kualifikasi. Tetapi di race mungkin kurang bagus. Itu tantangannya; untuk mendapatkan settingan bagus di kualifikasi dan bagus untuk race. Tapi ada juga yang di kualifikasi kurang, tapi race bagus juga.
Seri selanjutnya adalah GP Shanghai. Menurut Rio karakteristik Sirkuit Shanghai seperti apa?
Yang pasti dari segi cuaca sepertinya lebih dingin dengan Bahrain. Selain itu juga banyak trek lurus yang kalau tidak salah setelah tikungan namanya parabolika sekitar 1 km. Itu sedikit menguntungkan bagi saya karena beberapa kali speed trap dari mobil saya lebih bagus dan positif.
Kendati speed trap saja juga tidak cukup karena saya harus melewati banyak tikungan, dan tikungan itu yang membedakan lifetime dan pebalap itu sendiri. Jadi karakternya bisa dibilang banyak high speed corner dan juga teknikal karena tikungan pertama ada elevation, ada naik dan turun, jadi cukup teknikal.
Bagaimana soal ban apakah akan menggunakan strategi yang sama dengan Bahrain?
Kami akan mendapatkan kompon ban yang sama: medium, soft, dan super soft. Tapi secara strategi saya belum bisa menentukan yang mana karena saya belum mencoba dulu setiap sesi latihan untuk bisa mengetahui strategi yang mana yang paling bagus.
Soal regulasi baru di F1. Apakah di GP shanghai pakai strategi sama atau berbeda?
Secara regulasi saya belum tahu karena masih belum settle. Setelah race kemarin banyak tim yang masih berdiskusi dengan FIM yang qualified yang mana, apakah seperti tahun sebelumnya atau tetap dua race kemarin. Kami belum tahu. Tapi, yang jelas saya harus mendapat lap yang bagus karena itu akan membedakan saya akan start di mana.
Menurut Rio sistem yang baru ini mempersulit pebalap atau bagaimana?
Sepertinya lebih mempersulit tim yang bawah karena kita kesulitan untuk mendapatkan the best from the car, karena kita mendapat satu lap saja. Kalau kami tidak tereleminasi yang pertama (Q1, red), kami akan mendapat satu lap. Itu sedikit tidak menguntungkan bagi tim bawah, sedangkan bagi tim papan atas mungkin karena performa mobilnya lebih bagus untuk mendapatkan satu lap itu sangat gampang sangat mudah.
Apa yang menjadi target Rio saat di Shanghai nanti?
Saya tidak bisa janji ke-berapa, tapi saya ingin bisa tampil lebih baik, tidak ada kendala dan strategi. Saya yakin kalau tidak ada kendala di dua faktor ini saya bisa naik peringkat.
(mcy/roz)