Dalam dua balapan awal di GP F1, Rio memang belum tampil oke. Di balapan pertama di seri GP Australia, gagal finis. Dia juga sempat terlibat insiden dengan Romain Grosjean di awal free practice pertama hingga harus start dari posisi paling akhir.
Di GP Bahrain, Rio bisa finis. Tapi, dia menempati posisi 17, atau posisi terakhir driver yang bisa menyelesaikan balapan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya baru membuat tulisan soal Rio, saya pikir ekspektasi orang Indonesia itu apa?. Mau jadi juara dunia? Kalau jadi juara dunia maka butuh tim yang paling bagus, 15 juta euro itu sudah mahal banget, untuk menjadi juara dunia itu budgetnya 350 juta euro," kata Rifat kepada para pewarta saat ditemui di acara peluncuran Program Pertamax Motorsport di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (14/4/2016).
"Orang-orang yang berharap tinggi sama Rio ini tidak pernah merasakan perjuangan yang saya atau Rio tempuh. Saya di belakang setir mereka tidak tahu rasanya seperti apa. Saya mendapat tekanan besar mereka tidak tahu, saya ditolak saat mengajukan proposal mereka tidak tahu."
"Mereka semua memberikan komentar tapi tidak memberi solusi. Sebetulnya kita harus bersama-sama, uang sebesar 250 miliar itu tujuan utamanya apa. Bakal menang dengan tim Manor? Dipikir secara realistis saja," tambahnya.
(cas/mrp)