Meski sudah turun di tiga seri balapan F1, Rio Haryanto masih belum penuh membayar ke Manor. Sampai saat ini pun Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) masih terus mencari cara untuk membantu Rio.
Dari kewajiban membayar dana sekitar 15 juta euro, Rio baru menyetor DP 3 juta euro plus 2,25 juta euro yang didapat dari Pertamina sebagai sponsor tunggalnya sejauh ini.
Pertamina sendiri menjanjikan 5 juta euro namun sisa kekurangan akan dibayar setelah tiga seri balapan atau usai GP China.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun itupun tidak bisa berharap banyak. Terlebih melihat kecenderungan masyarakat yang sudah banyak meninggalkan fasilitas SMS tersebut.
Deputi IV Peningkatan Prestasi Olahraga, Gatot S. Dewa Broto, mengatakan masih mencari celah-celah yang dapat membantu Rio, meski dari pihak BUMN pun, belum ada yang berhasil digandeng.
"Belum ada perkembangan lebih lanjut. Dari sejumlah BUMN yang kami dekati, belum ada respon yang signifikan. Terakhir Garuda hanya sanggup reimburse di tiket, sementara Rio butuhnya dana segar," ujar Gatot di Kantor Kemenpora Senayan, Kamis (21/4/2016).
"Kami sudah mencoba untuk mendekati yang lain, termasuk berkomunikasi langsung dengan Direktur Utama Telkomsel agar ikut bantu secara signifikan karena sebelumnya mereka pernah menjadi sponsor tunggal Rio di GP2. Telkomsel akan mempertimbangkan, hanya saja waktu yang ada sudah bergulir cepat. Karena suka tidak suka nasib Rio benar," sambungnya.
Begitu soal donasi melalui SMS yang sudah mulai dilakukan. Menurut Gatot, pihaknya tidak bisa berharap banyak. Meski membantu tapi tidak dalam kapasitas menutupi kekurangan dana sponsor Rio.
"Poinnya adalah berapapun donasi yang terkumpul tetap akan kami sumbangkan kepada Rio. Tapi jangan membayangkan ini akan menutupi kekurangan dana Rio," lanjutnya.
Lebih lanjut, Gatot menyebut pemerintah sampai saat ini masih berpegang pada ucapan Manor yang menyebut Rio akan membalap semusim penuh.
"Sejauh ini yang kami pegang adalah ucapan itu. Tidak ada kata-kata bahwa akan race hanya sampai setengahnya. Tetapi kan kami tahu diri. Ibu Indah Pennywati (Ibunda Rio) mengatakan seminggu yang lalu bahwa kondisi ini agak mengkhawatirkan."
"Poinnya sekarang adalah kami akan mencari celah-celah yang lain. Mana yang bisa kita harapkan, karena masalah Rio adalah masalah yang serius dan genting," pungkasnya.
(mcy/mrp)











































