Pada balapan pertamanya sebagai pebalap Red Bull, Verstappen langsung meraih hasil maksimal. Pemuda Belanda berusia 18 tahun itu finis terdepan dalam balapan GP Spanyol di Sirkuit Catalunya, 15 Mei lalu. Dia mengungguli dua juara dunia dari Ferrari, Kimi Raikkonen dan Sebastian Vettel.
Berkat kemenangan tersebut, Verstappen kini tercatat sebagai pemenang balapan termuda dalam sejarah F1, yaitu di usia 18 tahun dan 227 hari. Dia memecahkan rekor sebelumnya yang dipegang Vettel (21 tahun dan 74 hari di GP Italia 2008).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di masa lalu, dua pebalap yang pernah menyandang status "pemenang balapan termuda", yaitu Fernando Alonso dan Vettel, akhirnya merebut gelar juara dunia F1. Verstappen berharap nasibnya akan sama dengan dua seniornya itu.
"Saya berharap itu adalah takdir saya. Paling tidak saya berusaha!" katanya sambil tertawa.
"Saya selalu ingin berada di Formula 1, memenangi balapan, dan juara. Tak ada yang lain. Sekarang saya sudah memenangi satu balapan. Jadi, mari berharap itu adalah awal dari sebuah rangkaian kemenangan yang panjang!" ujar Verstappen.
Verstappen mengawali musim 2016 sebagai pebalap Toro Rosso. Namun, setelah GP Rusia, dia bertukar posisi dengan Daniil Kvyat. Verstappen dipromosikan ke Red Bull, sedangkan Kvyat kembali ke Toro Rosso.
Memakai mobil yang sama dengan yang dipakai Kvyat, Verstappen ternyata bisa memenangi balapan. Namun, menurut putra mantan pebalap F1 Jos Verstappen itu, tak ada perubahan besar.
Max Verstappen (Philip Platzer/Red Bull Content Pool) |
"Tidak ada perubahan yang benar-benar besar. Dan lagi: Apa yang terjadi terjadilah! Saya percaya kami berdua berusaha meraih hasil terbaik dengan mobil yang kami miliki," katanya.
Pada akhir pekan ini, Verstappen akan tampil di GP Monako. Dia menargetkan bisa naik podium lagi.
"Podium di sini akan sangat keren. Tentu saja menang akan lebih keren lagi!" kata Verstappen. (mfi/roz)












































Max Verstappen (Philip Platzer/Red Bull Content Pool)