Dave Ryan dan Manor yang Dia Arsiteki

Dave Ryan dan Manor yang Dia Arsiteki

Andi Abdullah Sururi - Sport
Senin, 06 Jun 2016 21:17 WIB
Foto: Manor F1
Jakarta - Arsitek Manor Racing Team adalah seseorang yang pernah puluhan tahun membangun McLaren. Namun Dave Ryan mengaku belum panas dalam comeback-nya ke kancah Formula 1.

Ryan direkrut Manor menjelang berakhirnya musim lalu, tepatnya 25 November 2015, sebagai racing director, mendampingi Stephen Fitzpatrick sang pemilik tim.

Manor kemudian menggaet pula mantan kepala disainer Ferrari, Nicholas Tombazis, untuk memimpin urusan aerodinamika mobil mereka. Jebolan Ferrari yang lain, Pat Fry, juga digamit sebagai engineering consultant.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejak berpisah dengan Mclaren pada April 2009, Ryan sibuk mengurus timnya sendiri, Von Ryan Racing, yang berkiprah di ajang GT (Gran Tourismo). Setelah tujuh tahun absen, ia kini berurusan lagi dengan F1 (bersama Manor).

"Perlu beberapa balapan agar saya bisa memulai lagi. Dan jujur saja, saya belum 'panas'," ungkap pria 62 tahun itu dalam wawancaranya dengan Autosport baru-baru ini.

"Bagian yang sulit adalah mengelola ekspektasi-ekspektasi, untuk semua orang. Para pebalap frustrasi, yang mana itu bisa dipahami, karena ini menyangkut karier mereka bukan? Jadi, kami harus bekerja sebaik mungkin untuk mereka."

Pada musim pertamanya ini -- sebelumnya bernama Virgin Racing dan Marussia --, Manor belum menghasilkan poin dari enam seri. Kedua pebalapnya, Pascal Wehrlein dan Rio Haryanto, masih selalu berada di barisan paling belakang di hampir setiap lomba.

"Tim ini juga merasa frustrasi karena kami tahu bahwa kami punya kemampuan lebih. Jadi, bersama-sama kami harus tetap kompak dan membangun dasar yang kuat, agar kami tahu harus bagaimana di tahun berikutnya. Tapi memang, masih banyak yang harus dibenahi," tuturnya.

Profil Ryan di dunia balap mobil terbilang karatan. Mantan pebalap kelas speedway asal Selandia Baru itu pernah bekerja untuk McLaren selama 35 tahun, dimulai sebagai mekanik, kepala mekanik, sampai manajer timm, dan sporting director. Ketika James Hunt memenangi gelar juara dunia 1976, misalnya, Ryan-lah salah satu mekaniknya.

Karier panjangnya bersama McLaren berakhir pada April 2009, setelah dia dipecat karena kasus di GP Australia. Bersama pebalap timnya, Lewis Hamilton, Ryan dinilai berbohong dalam rapat dengan para steward balapan, terkait insiden Hamilton dilewati Jarno Trulli pada saat bendera kuning dikibarkan dan Safety Car (SC) berada di lintasan, pada GP Australia 2009.

Ketika keduanya ditanya, apakah ada instruksi supaya Hamilton membiarkan Trulli melewati dirinya, Ryan dan si pebalap mengatakan 'tidak'. Padahal, rekaman percakapan di radio menunjukkan hal kebalikan.



Menurut peraturan, jika seorang pebalap mendahului pebalap lain saat SC berada di lintasan balapan, maka yang bersangkutan akan dijatuhkan sanksi. Trulli sempat dikenakan penalti 25 detik dari insiden tersebut, sehingga posisinya turun dari peringkat ketiga menjadi 12. Hamilton? Dia naik dari urutan keempat menjadi nomor tiga.

Namun, setelah kejadian itu diselidiki, setelah Ryan dan Hamilton dianggap "berbohong", Trulli dikembalikan ke podium ketiga, sedangkan Hamilton didiskualifikasi. McLaren lalu memecat Ryan, sedangkan Hamilton kemudian meminta maaf dan menyebut bahwa insiden itu merupakan "pekan terberat dalam hidupnya".

Kembali ke Manor, tim ini saat ini bermesinkan Mercedes dan menggunakan sistem tranmisi dari Williams. Hanya saja, sejauh ini hasilnya belum kelihatan.

"Saya percaya, tim ini mengerjakan mobilnya hanya dengan 8 perancang, dengan beragam perspektif," tutur Ryan.

"Tapi menurut saya, dengan segala keterbatasan yang kami miliki, orang-orang ini telah melakukan pekerjaan yang luar biasa. Antara mobil kami dan beberapa mobil lain, jelas ada sejumlah perbedaan."
Foto: AFP/Andrej Isakovic

Secara tidak langsung Ryan tidak menyebut musim ini sebagai prioritas. Namun ia menjadikan 2016 sebagai momen "pembelajaran" untuk meningkatkan performanya di musim-musim berikutnya.

"Dengan tambahan waktu dan sumber daya, yang kini sudah kami dapatkan, kami akan bisa mencapainya tahun depan. Begitu rencananya.

"Kami akan belajar dan memfokuskan pada mobil, serta memutuskan apa-apa yang kami butuhkan untuk peningkatan. Tujuan kami jelas: kami harus bertambah baik," simpulnya.


(a2s/roz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads