Dengan menjadi juara di GP Spanyol, Verstappen menjadi pebalap termuda yang pernah memenangi sebuah balapan di Formula 1. Dengan catatan cemerlang itu, ia pun jadi salah satu perhatian di GP Monako.
Namun, pebalap berusia 18 tahun itu gagal menyelesaikan balapan. Pada lap ke-34 GP Monako, mobil yang dikendarai Verstappen menabrak pembatas, membuat virtual safety car diberlakukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu, pada balapan di Baku, Azerbaijan, akhir pekan lalu, Verstappen finis di urutan kedelapan. Catatan di dua balapan terakhir ini membuatnya percaya diri menatap dua balapan berikutnya, yakni di Austria (3 Juli 2016) dan Inggris (10 Juli 2016).
"Saya pikir, hasil di Kanada dan Baku cukup positif buat saya," ujar Verstappen seperti dilansir Crash.
"Saya senang dengan cara saya mempertahankan posisi di Kanada dan puas dengan finis di posisi keempat. Senang rasanya bisa menahan Nico di belakang saya dan bisa mempertahankan posisi saya."
"Sementara itu, di Baku, start-nya sedikit tricky buat saya. Tapi, hasil akhirnya cukup bagus."
Secara pribadi, Verstappen mengaku tidak sabar untuk membalap di Inggris. Sirkuit Silverstone merupakan sirkuit terdekat dari markas timnya, Red Bull, di Milton Keynes. Jadi, balapan tersebut bak jadi balapan kandang untuk Verstappen.
"Membalap di Silverstone rasanya mirip seperti Spa --old school, tapi ada banyak fasilitas modern yang baru dibangun dan area run-off yang modern juga."
"Jika saya bisa melakukan satu putaran yang bagus dan bersih, terutama di lintasan-lintasan cepat, rasanya amat spesial," kata Verstappen.
(roz/a2s)











































