Tentang Persaingan Rosberg-Hamilton di Lima Seri Sisa

Tentang Persaingan Rosberg-Hamilton di Lima Seri Sisa

Kris Fathoni W - Sport
Rabu, 05 Okt 2016 19:17 WIB
Tentang Persaingan Rosberg-Hamilton di Lima Seri Sisa
Foto: Getty Images Sport/Dan Istitene
Jakarta - Persaingan Nico Rosberg dan Lewis Hamilton berebut titel juara dunia F1 2016 kian mendekati akhir, dengan GP Jepang akhir pekan ini menjadi satu dari lima seri pamungkas.

Saat ini Rosberg memuncaki klasemen dengan 288 poin. Hamilton menempati posisi dua dengan 265 angka, tertinggal 23 poin dari rekan satu timnya di Mercedes tersebut.

Dengan 125 poin masih bisa direbut di lima seri terakhir, secara matematis masih ada pula Daniel Ricciardo (Red Bull) yang bisa ikut terlibat karena punya 204 poin. Tapi secara realistis peluangnya amatlah kecil menilik dominasi Mercedes musim ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari 16 seri yang telah berlangsung sejauh ini, 14 di antaranya dimenangi oleh Mercedes (delapan Rosberg dan enam Hamilton). Di dua kesempatan lain yang tampil sebagai pemenang adalah Ricciardo dan rekan setimnya, Max Verstappen.

Menilik catatan tersebut maka di lima seri terakhir ini praktis tinggal ada dua nama yang secara realistis masih bisa juara; Rosberg sang pemuncak klasemen sementara atau Hamilton si juara bertahan yang berusaha mengejar selisih angka.

[Getty Images/Clive Mason][Getty Images/Clive Mason]

Hamilton berada dalam posisi yang kurang menguntungkan--terlebih dalam balapan terakhir di GP Malaysia ia mendapat hantaman akibat masalah mesin "misterius" yang membuatnya gagal menambah angka, berdampak pada hilangnya poin dan juga imbas psikologis.

"Sederhananya, satu-satunya cara Hamilton bisa benar-benar mengamankan titel juara dunia yang keempat adalah memenangi lima seri terakhir, yang jika terjadi akan jadi rentetan paling sensasional dan dramatis dalam sejarah," sebut Sky Sports.

Empat kemenangan dan satu posisi finis kedua tidak akan cukup buat Hamilton; mengandaikan Rosberg menang di GP Jepang akhir pekan ini dan kemudian menjadi runner-up di empat seri berikutnya. Dalam skenario ini poin maksimal Hamilton adalah 383 poin, masih kalah dari 385 punya Rosberg.

Oleh karena itu agar Hamilton benar-benar bisa menyalip Rosberg lalu mengamankan posisi di peringkat pertama, hasil sempurna di lima seri akhir mutlak dikejar.

[Dan Istitene/Getty Images][Dan Istitene/Getty Images]

"Konsistensi semacam itu memiliki kemungkinan amat kecil di F1, terutama pada musim ini. Tapi jika Rosberg finis kedua di lima seri sisa, ia akan berakhir dengan 378 poin. Itu bahkan sudah menjadi pencapaian poin tertinggi untuk seorang runner-up di sebuah Kejuaraan Dunia," imbuh Sky Sports.

Dalam skenario tersebut, dengan Rosberg finis kedua di lima seri sisa, Hamilton juga bisa juara walau tetap tak mudah. Hamilton butuh setidaknya empat kemenangan, dan pada konteks ini pun ia butuh finis ketiga di seri penutup untuk mencapai 380 poin.

Pun begitu Hamilton setidaknya punya pengalaman dalam urusan rentetan kemenangan serupa (di lima seri); ia meraih kemenangan dari GP Italia sampai GP AS pada 2014.

Rosberg-Hamilton di 2016 dan yang dibutuhkan untuk menjuarai F1 2016
RosbergHamilton
Poin288265
Rata-rata poin per balapan1816.5
Posisi finis rata-rata*2.42.3
Poin yang diperlukan untuk memastikan titel 103125
Posisi apa yang dibutuhkan?1, 2, 2, 2, 2 1, 1, 1, 1, 1
*mengecualikan retirement

Lima seri terakhir 2016
GP Jepang 9 Oktober
GP AS 23 Oktober
GP Meksiko 30 Oktober
GP Brasil 13 November
GP Abu Dhabi 27 November


(krs/din)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads