2017 Musim Terakhir Singapura Gelar F1?

2017 Musim Terakhir Singapura Gelar F1?

Doni Wahyudi - Sport
Senin, 21 Nov 2016 16:03 WIB
Foto: Getty Images/Getty Images
Singapura - Menjadi salah satu seri balapan paling memikat, GP Singapura mungkin tidak akan lama lagi ada dalam kalender F1. Muncul isu negara tersebut akan mundur.

Rencana Singapura mundur sebagai salah satu tuan rumah balapan F1 muncul langsung dari Bernie Ecclestone. Supremo F1 itu mengungkapkan hal tersebut saat melakukan wawancara dengan majalah terbitan Jerman, Auto Motor Und Sport.

"Lihat apa yang sudah kami lakukan pada Singapura. Ya, balapan di sana membuat Singapura mengeluarkan uang sangat banyak, tapi kami juga memberi mereka banyak uang," ucap Bernie.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Singapura tiba-tiba saja menjadi bukan sekadar bandara udara dari dan untuk ke suatu tujuan. Sekarang mereka sudah percaya mereka bisa meraih target mereka dan mereka mau lagi menggelar Grand Prix," lanjut Bernie dikutip dari Reuters.

Singapura mulai menjadi salah satu tuan rumah F1 sejak 2008 silam. Mereka langsung jadi perhatian dunia karena berani menggelar balapan di tengah jalan dan dilakukan pada malam hari. Singapura sudah memperpanjang kontrak untuk durasi lima tahun pada 2012 lalu. Itu artinya kontrak mereka saat ini akan habis pada 2017.

Tapi biaya untuk menggelar hajatan itu memang sangat mahal. Biaya melangsungkan satu seri F1 yang harus dikeluarkan Singapura adalah US$ 105,04 juta (sekitar Rp 1,5 triliun). Dari angka tersebut sebanyak 60%-nya didanai oleh pemerintah Singapura

Beberapa alasan yang mendorong Singapura memikirkan untuk menyudahi kontraknya adalah makin menurunnya jumlah penonton yang datang langsung ataupun yang menyaksikan melalui tayangan televisi. Atas alasan yang sama, GP Malaysia juga dikabarkan akan menyudahi kesepakatannya sebagai tuan rumah balapan 'Jet Darat'.

Pada tahun pertama Singapura menggelar balapan F1, jumlah penonton yang datang per hari berjumlah 100.000 orang. Namun setekah itu jumlahnya terus menurun hingga akhirnya mencapai angka 73.000 orang per hari tahun ini - menurun dari tahun lalu yang mencapai 87.000 orang per hari. (din/krs)

Hide Ads