Rosberg menjadi juara dunia F1 setelah finis kedua dalam balapan GP Abu Dhabi di Sirkuit Yas Marina, Minggu (27/11/2016) lalu. Pebalap Mercedes itu mengungguli rekan setimnya, Lewis Hamilton, di klasemen akhir dengan selisih lima poin.
Meski harus puas jadi runner-up, Hamilton sebenarnya meraih lebih banyak kemenangan dibandingkan Rosberg. Hamilton menang sepuluh kali, sementara Rosberg cuma sembilan kali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Hamilton juga tak diuntungkan oleh masalah mesin yang sempat mengganggunya. Masalah mesin tersebut membuatnya gagal finis di Malaysia dan dalam balapan yang sama Rosberg finis di posisi ketiga.
Oleh karena itulah, muncul suara-suara yang menyebut Hamilton lebih layak untuk menjadi juara dunia tahun ini. Namun, Raikkonen tak sependapat.
"Dia meraih lebih banyak poin dan saya tak paham kenapa dia tidak layak," ucap Raikkonen, yang jadi juara dunia 2007 bersama Ferrari, seperti dikutip Autosport.
"Mereka (Rosberg dan Hamilton) punya mobil yang sama dan dia unggul, jadi sudah adil. Dia lebih baik tahun ini, sesederhana itu," tuturnya.
Rekan setim Raikkonen di Ferrari, Vettel, menyuarakan hal yang sama. Menurut Vettel, seseorang tak mungkin jadi juara dunia karena kebetulan semata.
"Anda tak memenangi kejuaraan karena keberuntungan. Dia adalah seorang juara yang pantas. Anda meraih banyak poin di sepanjang musim," ujar Vettel.
![]() |
"Kadang-kadang Anda mungkin punya situasi yang menguntungkan, situasi yang tak menguntungkan dengan mobil Anda, tapi memang begitulah jalannya," katanya.
(mfi/raw)