Kedua pebalap Mercedes terlibat duel penentuan dalam balapan terakhir akhir pekan lalu. Dengan situasi tertinggal 12 poin, Hamilton mesti bisa menang sementara mencegah Rosberg untuk finis tiga besar.
Alhasil, saat memimpin di lap-lap akhir Hamilton melambatkan laju mobilnya dengan maksud agar Ferrari dan Red Bull bisa menyalip Rosberg. Taktik tersebut mengundang berbagai reaksi pro dan kontra.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita bisa hentikan seluruh pembicaran mengenai hal itu. Tidak ada gunanya lagi membahas topik ini lagi. Sekarang sudah selesai dan kejadian itu sudah di masa lalu," ujar Rosberg kepada BBC Radio 5 Live.
Rosberg mengaku sangat puas akhirnya mampu mengalahkan Hamilton usai dua musim sebelumnya dipaksa gigit jari. "Dia [Hamilton] adalah salah satu pebalap terbaik di dunia, salah satu yang terbaik dalam sejarah jadi sangat intens bersaing dengan dia."
"Rasanya kami selalu melakukan hal ini dan dia selalu lebih unggul, jadi ketika akhirnya berhasil juara rasanya luar biasa. Aku menaruh respek besar terhadap Hamilton karena dia sudah melakukan pekerjaan yang menakjubkan," imbuh Rosberg.
(rin/raw)











































