Rio kehilangan sponsor utama, Pertamina, untuk mengarungi balapan F1 musim ini. Sauber sebagai tim baru yang dibidik Rio pun memilih driver lain.
Satu-satunya tim yang masih memilik kursi kosong adalah tim lama Rio, Manor. Tapi, dalam prosesnya Manor dinyatakan bangkrut dan diberi waktu hingga tanggal 20 Januari untuk menyatakan kepastian ikut serta dalam F1 2017.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan ibunda Rio, Indah, telah menyerah akan peluang Rio melanjutkan kiprahnya di F1. Manajer Rio, Hunnisett, juga belum memiliki jaaban soal masa depan Rio.
"Belum ada rencana tetapi untuk turun di GP2 tidak bisa. Setelah balapan di F1 tidak bisa turun di GP2." kata Piers lewat pesan singkatnya kepada detikSport.
Piers sekaligus menjelaskan kesulitan Rio mendapatkan sponsor. Padahal, sepengetahuan dia, perusahaan global Indonesia sangat banyak.
"Masalahnya perusahaan-perusahaan Indonesia belum bersedia untuk mengembangkan sponsor secara global di olahraga, seperti perusahaan Eropa dan China. Tidak Indonesia saja tapi juga perusahaan-perusahaan Asia lainnya, sponsor untuk olahraga belum berkembang," kata Hunnisett.
"Banyak perusahaan yang ingin mendukung Rio masuk F1 tapi ternyata dana tidak cukup.
"Tidak mendapat kursi di tim Sauber adalah hal yang disayangkan. Tapi kami akan lihat beberapa kemungkinan. Di F1 sangat sulit karena hanya tersedia 22 tempat di grid. Mungkin saya akan tahu dalam sepekan rencana Rio selanjutnya seperti apa," ucap dia.
(mcy/fem)