Setelah tiga tahun mendominasi F1, tahun ini Mercedes tampak menghadapi persaingan serius dari Ferrari. Di klasemen konstruktor pun Mercedes (99 poin) harus rela ada di bawah Ferrari (102 poin).
Dari tiga balapan yang sudah dilangsungkan pun dua di antaranya dimenangi Sebastian Vettel dari Ferrari, yang juga mampu naik podium kedua di satu balapan lainnya. Ia pun memuncaki klasemen sementara dengan 68 poin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ancaman Ferrari kian terlihat serius merujuk pada balapan di GP Bahrain lalu. Saat itu Valtteri Bottas dan Hamilton mengawali di baris terdepan tapi tetap saja kalah dari Vettel.
"Sangat menyakitkan kalah dalam sebuah balapan semacam itu," ucap Wolff di ESPN, merujuk pada balapan di Bahrain.
"Ada banyak kekurangan marjina yang kami hadapi dan itu membuat kemenangan lenyap dari genggaman. Tapi semua tergantung kami untuk memperbaikinya. Kami mesti berhati-hati agar tak menghabiskan terlalu banyak waktu memikirkan kemunduran-kemunduran itu, alih-alih kami harus mencari solusi untuk masa depan. Itu penting.
"Kami tentu saja harus terus menjejak bumi. Posisi dua dan tiga sudah pasti bukan bencana. Tapi jika Anda punya sebuah mobil dan dua pebalap yang mampu memenangi balapan tapi tidak terwujud, maka rasanya menyakitkan -- dan memang harus begitu.
"Kami tahu kelemahan-kelemahan macam apa yang harus kami benahi dan di mana kami mesti lebih gigih untuk memenangi balapan-balapan berikutnya. Kami harus menghadapi hal-hal ini, menganalisisnya dengan tepat dan mendapat rencana agar kesalahan serupa tak terulang di masa depan. Itu merupakan sebuah hal yang juga sudah kami lakukan sejumlah kali dalam beberapa tahun terakhir," sebutnya.
Balapan selanjutnya akan digelar di Sirkuit Sochi Autodrom dalam GP Rusia, Minggu (30/4/2017). Mercedes dominan setelah memenangi tiga balapan terakhir (Hamilton dua kali dan Nico Rosberg satu kali).
(krs/krs)











































