Soal Virus Corona, Penyelenggara GP Australia dan Bahrain Beda Sikap

Soal Virus Corona, Penyelenggara GP Australia dan Bahrain Beda Sikap

Adhi Prasetya - Sport
Selasa, 10 Mar 2020 01:00 WIB
BARCELONA, SPAIN - FEBRUARY 28: Lewis Hamilton of Great Britain driving the (44) Mercedes AMG Petronas F1 Team Mercedes W11 on track during Day Three of F1 Winter Testing at Circuit de Barcelona-Catalunya on February 28, 2020 in Barcelona, Spain. (Photo by Rudy Carezzevoli/Getty Images)
Balapan F1 GP Australia tetap dihadiri penonton, sedangkan GP Bahrain tidak. Foto: Rudy Carezzevoli/Getty Images
Jakarta -

Penyelenggaraan Formula 1 2020 tak lepas dari ancaman virus corona. Meski begitu, ada perbedaan sikap antara balapan di Australia dan Bahrain terkait kehadiran penonton.

GP Australia di Melbourne pada Minggu (15/3/2020) mendatang akan menjadi pembuka ajang balap jet darat itu di tahun ini. Seminggu berselang, balapan akan diselenggrakan di Sirkuit Sakhir, Bahrain.

Sejauh ini, kedua balapan tersebut akan tetap berjalan seusai jadwal. Namun kedua balapan tersebut mengambil langkah bertolak belakang terkait masalah keramaian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski ada ancaman virus corona, GP Australia memutuskan bahwa balapan tetap dihadiri penonton.

"Kami harus menyelesaikan masalah dengan bijaksana," ujar CEO GP Australia, Andrew Westacott, dikutip BBC.

ADVERTISEMENT

"Kami harus terus berjalan sesuai rencana, sambil mengambil langkah pencegahan," sambungnya.

Profesor Brendan Murphy selaku chief medical officer Pemerintah Australia juga mengatakan tak perlu ada yang ditakutkan terkait kehadiran penonton dalam ajang balapan F1 di Australia.

"Saya tak merasa khawatir pergi ke tempat ramai ataupun berjalan di jalanan wilayah Victoria," kata Murphy.

"Jadi saya pikir tak akan ada risiko meyelenggarakan Grand Prix (di Australia)," katanya menambahkan.

Namun langkah Australia tak diikuti Bahrain. Negara timur tengah tersebut memilih menyelenggarakan balapan tanpa penonton.

Semua orang yang terlibat dalam balapan juga didata terlebih dahulu, termasuk riwayat perjalanan mereka selama dua pekan terakhir, apakah pernah mengunjungi daerah yang terkena virus corona atau tidak.

Pengecekan akan dilakukan di Bandara Internasional Bahrain di Manama. Jika dinyatakan bebas virus corona, barulah orang tersebut diizinkan masuk ke Bahrain.

"Kami mengerti kekecewaaan yang akan dialami banyak pihak yang mendengar berita ini, terutama mereka yang sengaja datang ke sini untuk menikmati balapan. Namun keamanan publik menjadi prioritas utama kami" tulis pernyataan Bahrain International Circuit.

"Langkah awal Bahrain untuk mencegah, mengidentifikasi, dan mengisolasi orang yang terkena Covid-19 sejauh ini berhasil."

"Yang dilakukan Bahrain untuk menghindari timbulnya keramaian di suatu acara sejauh ini efektif mencegah penyebaran virus."

"Hal tersebut akan mustahil dilakukan, seandainya balapan tetap akan berlangsung seperti yang dijadwalkan (dengan adanya penonton)," lanjut pernyataan tersebut.

Diberitakan New York Times, hingga Senin (9/3), jumlah kasus virus corona di Bahrain telah mencapai 85 kasus. Sedangkan di Australia sudah ada 76 kasus, 3 di antaranya meninggal.




(adp/adp)

Hide Ads