Honda baru saja mengumumkan hanya akan memasok mesin untuk Red Bull Racing sampai Formula 1 2021 saja. Apakah hal ini akan memicu kepindahan Max Verstappen dari tim asal Austria tersebut?
Diketahui, Honda baru saja memutuskan pamit dari gelaran jet darat itu. Mereka ingin fokus mengembangkan proyek mobil bebas emisi karbon, dan sumber daya yang selama ini diterjunkan ke F1 akan dialihkan ke proyek tersebut.
Keputusan ini cukup mengejutkan, namun sebetulnya sudah ada sinyal sejak tahun sebelumnya, ketika peraturan mengenai pembatasan budget pengembangan mobil disahkan. Verstappen diketahui menjadi salah satu pihak yang menyayangkan hal ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebab, meski belum mampu mengalahkan dominasi Mercedes, perlahan Red Bull mulai bisa menyaingi. Sejak Honda menyuplai mesin untuk mereka pada 2019, Verstappen sudah berhasil meraih 16 podium sejauh ini, 4 di antaranya sebagai pemenang.
"Sungguh disayangkan Honda akan meninggalkan Formula 1, terutama karena kami punya hubungan yang baik dan kami bisa melihat dedikasi orang-orang yang terlibat dalam proyek ini, yang mana amat penting bagi saya," kata Verstappen, dikutip dari Crash.
Hal ini memunculkan pertanyaan, apakah Verstappen akan hengkang juga dari Red Bull seiring cabutnya Honda dari F1? Pebalap Belanda itu diketahui masih memiliki kontrak hingga 2023 bersama tim banteng merah tersebut.
![]() |
Namun Kepala Tim Red Bull Christian Horner membantah hal tersebut. Ia menyebut tak ada klausul kontrak yang mengaitkan pabrikan Jepang tersebut dengan keberadaan Verstappen di dalam tim.
"Tak ada klausul seperti itu dalam kontraknya. Kontrak antara pebalap dan tim bersifat pribadi, tapi yang jelas tak ada klausul terkait mesin dalam kontrak Max," kata Horner.
"Dia pebalap yang kompetitif, dia merasa nyaman di dalam tim dan percaya penuh dengan program Honda. Saya rasa dia melihat Honda telah membawa mesin yang harusnya untuk 2022 ke 2021. Hal ini jelas menggembirakan."
"Jadi kami akan mengambil satu langkah maju musim depan. Dia bersemangat, dan masih ada banyak waktu sampai 2022 nanti," jelas Horner.
Red Bull, dan juga Scuderia AlphaTauri yang mesinnya dipasok Honda, harus mencari mesin baru untuk balapan Formula 1 2022. Menurut aturan F1, jika kedua tim tak bisa menemukan penyuplai yang cocok sampai tenggat waktu, maka Renault akan diwajibkan menyuplai mesin untuk keduanya.
Sejauh ini, Renault baru menyuplai mesin untuk dua tim di F1, yakni Renault DP dan McLaren.
Baca juga: Honda Cabut, Masa Depan F1 Dipertanyakan |
(adp/pur)