Ada kemungkinan Lewis Hamilton akan start di posisi paling buncit dalam gelaran Formula 1 GP Turki akhir pekan ini. Hal itu disebabkan Mercedes sedang mempertimbangkan untuk mengganti mesin mobil pebalap Inggris tersebut.
Dalam aturan F1, setiap pebalap hanya dibolehkan memakai tiga mesin saja selama semusim. Jika lebih dari itu, pebalap bersangkutan akan dikenakan hukuman start paling belakang di balapan pertama dengan mesin baru.
Pada GP Rusia lalu, Max Verstappen, Charles Leclerc, dan Valtteri Bottas adalah contoh-contoh yang menerima hukuman serupa karena mengganti mesin mobilnya. Verstappen menjadi pihak yang paling mendapat keuntungan, karena berhasil finis kedua meski start di posisi 20.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Resmi, F1 Gelar GP Qatar 2021 |
Melihat Verstappen sudah memakai mesin baru, Mercedes pun mempertimbangkan Hamilton untuk mengambil langkah serupa di Istanbul Park. Hal ini agar juara dunia tujuh kali itu tetap berada di level yang sama dengan driver Red Bull tersebut.
"Itu mungkin terjadi. Tapi kapan dan bagaimana, hal itu belum diputuskan," ujar bos Mercedes Toto Wolff kepada Sky Sports, saat ditanya apakah Hamilton akan mengganti mesinnya di GP Turki.
"Yang terpenting adalah jangan sampai gagal finis karena masalah ini (mobil). Performa naik turun masih bisa diatasi, entah itu finis kedua, ketiga, itu tak apa-apa. Kejuaraan ini masih panjang. Tapi kalau sampai gagal finis, sih.."
"Oleh sebab itu, kami mengecek parameter mesin, memastikan kami tak memiliki masalah nantinya," jelas Wolff menambahkan.
Pertimbangan Mercedes memilih GP Turki untuk mengganti mesin Hamilton diperkirakan tak lepas dari capaian di tempat yang sama musim lalu, saat rider 36 tahun itu meraih kemenangan di trek basah. Hamilton diyakini bisa kembali tampil bagus di sana meski start dari belakang.
Hamilton saat ini tengah memimpin klasemen sementara Formula 1 2021 dengan 246,5 poin, namun hanya unggul 2 poin saja dari Verstappen yang ada di urutan kedua.
(adp/ran)