Red Bull: Ferrari dan Mercedes Akan Bangkit di F1 2023

Red Bull: Ferrari dan Mercedes Akan Bangkit di F1 2023

Adhi Prasetya - Sport
Senin, 02 Jan 2023 21:28 WIB
MEXICO CITY, MEXICO - OCTOBER 28: Adrian Newey, the Chief Technical Officer of Red Bull Racing looks on in the garage during practice ahead of the F1 Grand Prix of Mexico at Autodromo Hermanos Rodriguez on October 28, 2022 in Mexico City, Mexico. (Photo by Mark Thompson/Getty Images )
Chief Technical Officer Red Bull Racing, Adrian Newey. Foto: Getty Images/Mark Thompson
Jakarta -

Red Bull Racing menilai persaingan Formula 1 2023 akan lebih sengit dari musim lalu. Kualitas mobil Ferrari dan Mercedes diprediksi akan lebih bagus dari sebelumnya.

Musim lalu, Red Bull meraih 17 kemenangan dalam 22 seri, serta merebut gelar konstruktor dengan mengoleksi 759 poin. Max Verstappen sebagai juara dunia pun membuat rekor jumlah kemenangan terbanyak dalam semusim, yakni 15 kali.

Namun tim asal Austria itu ragu bisa mengulangi dominasi di musim 2022. Pasalnya, tahun ini mereka harus menjalani hukuman pembatasan tes aerodinamika akibat melanggar budget cap di tahun 2021.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ABU DHABI, UNITED ARAB EMIRATES - NOVEMBER 20: Max Verstappen of Netherlands  Oracle Red Bull Racing RB18 celebrates after winning the F1 Grand Prix of Abu Dhabi at Yas Marina Circuit on November 20, 2022 in Abu Dhabi, United Arab Emirates. (Photo by Heuler Andrey/Eurasia Sport Images/Getty Images)Verstappen tampil dominan di F1 2022 dengan meraih 15 kemenangan. Foto: Getty Images/Eurasia Sport Images

Selain itu, rival-rival seperti Ferrari dan Mercedes diyakini tak tinggal diam dengan kekalahan telak di musim lalu. Dua pabrikan tersebut akan melakukan segala upaya untuk menipiskan gap yang begitu terasa musim lalu.

"Dengan berkurangnya tes wind tunnel, berarti kami tak punya banyak kesempatan untuk mengevaluasi komponen yang berbeda-beda, dan kesempatan untuk mengeksplorasi berbagai ide pun juga berkurang," CTO Red Bull, Adrian Newey, seperti dikutip Motorsport.

ADVERTISEMENT

"Jika kami pintar dan selalu menempatkan komponen yang tepat pada rancangan mobil, maka pengurangan jumlah tes tak akan membuat banyak perbedaan."

BAHRAIN, BAHRAIN - MARCH 20: Charles Leclerc of Monaco driving (16) the Ferrari F1-75 leads Max Verstappen of the Netherlands driving the (1) Oracle Red Bull Racing RB18 during the F1 Grand Prix of Bahrain at Bahrain International Circuit on March 20, 2022 in Bahrain, Bahrain. (Photo by Clive Mason/Getty Images)Sejumlah pengambilan keputusan yang buruk dalam balapan oleh Ferrari berujung kegagalan mengejar Red Bull di klasemen pebalap ataupun konstruktor. Foto: Getty Images/Clive Mason

"Ferrari tak akan beristirahat, mereka akan mengatasi kelemahan mereka. Mereka memiliki masalah terkait reliabilitas mobil, juga membuat sejumlah kesalahan di pit. Mereka akan kembali bangkit musim depan."

"Lalu kalian melihat Mercedes memulai musim lalu dengan mobil yang kalah cepat, lalu mengembangkannya hingga akhirnya bisa memenangkan satu balapan. Mereka akan ada dalam persaingan. Jadi musim depan akan sulit, itu pasti," jelas Newey.

F1 2023 akan menggelar 23 balapan utama dan enam balapan sprint yang dimulai di Sakhir, Bahrain pada 5 Maret dan berakhir di Abu Dhabi pada 26 November.

(adp/nds)

Hide Ads