Balapan Tak Rampung, Biasa bagi Monaco

Balapan Tak Rampung, Biasa bagi Monaco

- Sport
Senin, 26 Mei 2008 01:05 WIB
Monte Carlo - Untuk pertama kalinya musim ini, sebuah balapan harus disudahi sebelum jumlah keseluruhan lap rampung. Tapi bagi GP Monaco, kejadian tersebut sudah biasa terjadi.

Balapan yang berlangsung di atas jalan raya ini memang memungkinkan kondisi tersebut untuk terjadi. Karakter sirkuit yang lambat serta lebar jalanan yang sempit membuat para pembalap sedikit berhati-hati untuk melakukan overtaking.

Imbasnya kecepatan mobil akan berkurang sehingga sangat mungkin balapan akan berakhir sebelum keseluruhan lap rampung--belum lagi jika balapan berlangsung dalam keadaan hujan. Di dalam peraturan F1, sebuah balapan memiliki batasan waktu maksimal dua jam. Jika melewati waktu tersebut maka balapan harus dihentikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nah, hal inilah yang terjadi di GP Monaco 2008. Race yang sedianya digelar sepanjang 78 lap harus dihentikan pada lap ke-76 karena sudah menyentuh batas two hour mark.

Hal tersebut seperti mengulang kejadian pada GP Monaco tahun 1996 dan 1997--terakhir kali balapan tak rampung terjadi.

Olivier Panis keluar sebagai juara pada tahun 1996 setelah menyelesaikan 75 dari 78 lap yang direncanakan. Sedangkan Michael Schumacher keluar sebagai juara pada tahun 1997 setelah hanya menyelesaikan 62 putaran. Keduanya digelar dalam kondisi hujan, sama seperti tahun ini.

Lebih jauh lagi kejadian serupa di Monaco juga sempat terjadi tahun 1975. Ketika itu Niki Lauda dengan Ferrari-nya menjuarai lomba setelah hanya menyelesaikan 75 lap dari 78 lap yang direncanakan.

Kendati durasi balapan di GP kerap dipangkas, namun bukan di sirkuit ini balapan terpendek di F1 pernah terjadi. Adalah Adelaide Street Circuit yang menggelar GP Australia 1991 yang memiliki rekor tersebut.

Akibat digelar ditengah guyuran hujan deras, balapan terpaksa dihentikan pada lap ke-16 dari total keseluruhan 81 lap. Ayrton Senna memenangi balapan ini dengan diikuti rekan setimnya di posisi dua, Gerhard Berger.

Uniknya, karena balapan tersebut hanya tuntas setengah balapan maka poin yang diterima oleh posisi 1-6 juga hanya setengah. Senna yang seharusnya layak mendapat 10 poin hanya mendapat 5 poin. Sedangkan Gianni Morbidelli yang menempati urutan enam hanya mendapat poin 0,5.

(roz/arp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads