Hari Tersial untuk Sutil

Monte Carlo - Adrian Sutil barangkali sedang bertemu hari terburuk sepanjang karirnya. Nyaris finis di peringkat empat, pembalap Jerman itu malah gagal finis gara-gara disundul Kimi Raikkonen.

Guyuran hujan menjadi warna utama lomba di jalanan kota Monte Carlo kali ini. Hujan dan lintasan yang basah membuat banyak insiden di trek. Akibatnya, banyak pembalap 'kelas bawah' yang tiba-tiba bisa menyodok ke barisan depan.

Tak terkecuali Sutil. Pembalap Force India ini start dari posisi 18. Namun peruntungannya perlahan-lahan naik dan tiba-tiba saja ia sudah berada di peringkat empat.

Balapan tinggal tersisa sepuluh menit lagi. Sutil pun terlihat mantap untuk menggenggam lima poin. Namun bencana selalu datang pada saat tak diduga. Kimi Raikkonen yang berada di belakang Sutil melintir dan Ferrari pembalap Finlandia itu pun menghantam pantat mobil Sutil.

Keduanya pun segera masuk pit stop. Bila Raikkonen beruntung karena kerusakan sayap depannya bisa diganti, tidak demikian dengan Sutil. Kerusakan suspensi mobil pembalap Jerman itu tak bisa ditolong dan Sutil harus menerima nasib gagal finis.

Wajar bila Sutil merasa sedih dan dongkol. Inilah balapan terbaiknya selama dua tahun berkarir di Formula 1. Sutil sampai tertangkap kamera sedang menangis di paddock Force India.

"Ini benar-benar ketidakberuntungan. Kami sudah sangat dekat, beberapa lap terakhir. Kemudian Kimi menabrak bagian belakang mobil dan menghancurkan balapan saya. Yang terbaik sepanjang karir," gerutu Sutil kepada ITV.

"Saya benar-benar tidak bisa mengatakan apa-apa lagi kecuali bahwa saya sangat kecewa," lanjut Sutil.

Force India sendiri langsung mencak-mencak dan mengadu kepada steward GP Monaco. "Kami sudah minta steward segera memeriksa (kejadian) itu karena mereka seharusnya melakukannya," kata Chief Technical Officer Mike Gascoyne.

"Jika pembalap Force India menabrak juara dunia, kami mungkin akan dilarang berlomba satu atau dua seri. Tapi jika hal sebaliknya yang terjadi, mengecewakan bahwa steward..." ucap Gascoyne bagai kehabisan kata untuk menjelaskan kemarahannya. "Saya berharap steward melihatnya dan bertidak semestinya."

(arp/ian)