Pras dan pendukung menyatakan tidak menerima hasil Munas, yang menyatakan kalau panitia pelaksana Munas melakukan kecurangan dengan mengelar sidang secara tertutup, sementara pemilihan Ketua Umum yang selama ini tertutup justru dibuat terbuka.
Prasetyo menganggap agenda pemilihan ketua umum IMI tak sesuai prosedur karena dilangsungkan dengan sistem terbuka. Sebelumnya tak pernah ada sejarahnya pemilihan ketua umum IMI secara terbuka dan itu sudah tertera dalam tata tertib.
Prasetyo Edi Marsudi kecewa dengan kecurangan di Munas IMI dan menyatakan WO saat sidang paripurna tiga.
Sebanyak 13 pengprov Ikatan Motor Indonesia (IMI) yang walk out bersama calon Ketua Umum IMI Prasetyo Edi Marsudi di Musyawarah Nasional (Munas) IMI ke-8 mengancam akan membuat IMI tandingan.