Sensasi Toba Audax Hari Pertama

Peserta melakukan pendaftaran ulang setibanya di Resort Sinabung Hill, Berastagi, pada Rabu (4/5) sore. Dari tempat inilah start Toba Audax 2016.
Peserta Toba Audax 2016 berasal dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan Malaysia dan Brunei Darussalam. Nah, koper besar yang berisi sepeda ini berasal dari Papua.
Asyiknya merakit sepeda sebelum dipakai gowes.

    Sudah tinggal di Jakarta selama 40 tahun, seorang peserta dari Selandia Baru, David, untuk kedua kalinya mengikuti Toba Audax.

    Utak-atik sepeda untuk mencari setingan terbaik untuk dipakai gowes 88 kilometer di hari pertama Toba Audax 2016.

Ini adalah suasana makan malam sekaligus briefing Toba Audax 2016 di Resort Sinabung Hill, untuk event yang berlangsung selama tiga hari (Kamis-Sabtu) tersebut.
Ini adalah Toba Audax ketiga yang digelar oleh Audax Indonesia. Event sepeda ini diikuti oleh peserta non-atlet profesional, menempuh total jarak 375 kilometer, menjelajahi Danau Toba, Pulau Samosir, dan sekitarnya.
Start dilakukan di halaman Resort Sinabung Hill, Berastagi, pada pukul 06.45 WIB. Sebanyak 80 peserta mengikuti event ini.
Salah satu peserta Toba Audax 2016 adalah Kapolres Kabupaten Samosir, AKBP Eko Suprihanto. Ia mewakili kabupaten Samosir yang sangat mendukung event tersebut.
Audax adalah aktivitas bersepeda jarak jauh (long distance cycling) yang tidak bersifat kompetitif (balapan) -- semacam touring--, serta dilakoni bukan oleh olahragawan profesional alias amatir. Jarak tempuh mulai dari 100 sampai 1.000 kilometer.
Event ini mendapat penjagaan dan pengawalan dari kepolisian setempat. Kedua petugas ini akan berperan sebagai vooridjer.
Start dimulai pukul 06.45 WIB dan berlangsung selama sekitar enam jam.
Peserta lewat di depan kantor Bupato Karo di kecamatan Kabanjahe.
Rute Toba Audax 2016 antara lain menyusuri Kabupaten Karo, dataran tinggi yang subur, sentra pertanian khususnya sayur-sayuran dan buah-buahan.

    Pos minum pertama di halaman sebuah villa di Merek, Karo, dua jam setelah start.

Sifat audax yang mengutamakan kebersamaan, menjadikan para pesertanya menjadi akrab dan terjalin suasana kekeluargaan.
Juniati alias Ibu Jawak (kiri) menjadi "tuan rumah" pos pertama Toba Audax 2016, di halaman depan villa miliknya. Sebelah kanan adalah penggagas Toba Audax, Hendra Sammy.
Rute hari pertama Toba Audax 2016 terbilang "ringan", karena tidak terlalu banyak trek tanjakan.
Seorang peserta melintas di daerah Simarjarunjung, yang dari sana dapat dilihat kejauhan Danau Toba. Sayangnya, saat itu cuaca di Toba cukup mendung tertutup kabut.

    Jika mendapatkan titik cantik, saatnya para biker menghentikan gowesannya untuk berfoto-foto, seperti yang mereka lakukan ini di daerah Simarjarunjung.

Audax bukanlah ajang bersepeda yang memperlombakan kecepatan dan kemenangan. Mereka punya slogan "start together, ride together, finish together".
Pos kedua di Bukit Simarjarunjung. Di tempat ini para peserta beristirahat sambil bersantap siang.
Melepaskan penat sehabis menggowes, sambil menikmati keindahan alam Danau Toba di hamparan rerumputan nan hijau di Bukit Simarjarunjung.
Elizabeth adalah warga Amerika Serikat yang bekerja di Jakarta. Dia menjadi satu dari dua peserta wanita di Toba Audax 2016.
Seorang peserta berfoto bersama Kapolres Samosir, AKBP Eko Suprihanto, yang memang hobi berat pada olahraga sepeda. Ia punya kebiasaan gowes di setiap akhir pekan, termasuk untuk "blusukan" kepada masyarakat.
Ini sepeda siapa ya, kok bisa nyangkut di pohon? :D
Di sepanjang rute hari pertama Toba Audax, banyak dijumpai anjing liar maupun anjing hutan. Mereka menjadi "hiasan" tersendiri dari panorama trek gowes di Sumatera Utara ini.
Persis tengah hari, rombongan peserta tiba di Tigaras, tempat penyeberangan ke Pulau Samosir dengan kapal.
Setelah peserta menaiki sepedanya dan menggowes selama puluhan kilometer, kali ini mereka dan sepedanya sama-sama menaiki kapal untuk sampai ke Pulau Samosir. Panitia menyewa dua kapal untuk mengangkut seluruh peserta.
Penyeberangan dari Tigaras menuju Toledo Inn di Tuktuk, Pulau Samosir, memakan waktu 50 menit sampai 1 jam.
Bercengkrama sambil menikmati perjalanan melintasi Danau Toba yang sangat indah.
Bagi yang belum pernah ke Danau Toba dan Pulau Samosir, Anda wajib menjadikan tempat ini sebagai salah satu destinasi impian :)

    Apakah dia ingin menjadi Leonardo di Caprio di film Titanic? Kalau ada Kate Winslet-nya di sana, mungkin saja :D

    Hei, lihat! Kita segera mendapat di Samosir!

    Ini bukan kapal Christopher Columbus saat menemukan benua Amerika. Ini adalah kapal yang ditumpangi para penggila sepeda yang mengikuti event Toba Audax 2016, selama tiga hari berturut-turut, dengan total jarak tempiuh 375 km.

Setelah menyelesaikan hari pertama di Toledo Inn, Tuktuk, para peserta akan mengelilingi Pulau Samosir di hari kedua, dengan panjang rutenya 142 km.
Peserta melakukan pendaftaran ulang setibanya di Resort Sinabung Hill, Berastagi, pada Rabu (4/5) sore. Dari tempat inilah start Toba Audax 2016.
Peserta Toba Audax 2016 berasal dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan Malaysia dan Brunei Darussalam. Nah, koper besar yang berisi sepeda ini berasal dari Papua.
Asyiknya merakit sepeda sebelum dipakai gowes.
    Sudah tinggal di Jakarta selama 40 tahun, seorang peserta dari Selandia Baru, David, untuk kedua kalinya mengikuti Toba Audax.
    Utak-atik sepeda untuk mencari setingan terbaik untuk dipakai gowes 88 kilometer di hari pertama Toba Audax 2016.
Ini adalah suasana makan malam sekaligus briefing Toba Audax 2016 di Resort Sinabung Hill, untuk event yang berlangsung selama tiga hari (Kamis-Sabtu) tersebut.
Ini adalah Toba Audax ketiga yang digelar oleh Audax Indonesia. Event sepeda ini diikuti oleh peserta non-atlet profesional, menempuh total jarak 375 kilometer, menjelajahi Danau Toba, Pulau Samosir, dan sekitarnya.
Start dilakukan di halaman Resort Sinabung Hill, Berastagi, pada pukul 06.45 WIB. Sebanyak 80 peserta mengikuti event ini.
Salah satu peserta Toba Audax 2016 adalah Kapolres Kabupaten Samosir, AKBP Eko Suprihanto. Ia mewakili kabupaten Samosir yang sangat mendukung event tersebut.
Audax adalah aktivitas bersepeda jarak jauh (long distance cycling) yang tidak bersifat kompetitif (balapan) -- semacam touring--, serta dilakoni bukan oleh olahragawan profesional alias amatir. Jarak tempuh mulai dari 100 sampai 1.000 kilometer.
Event ini mendapat penjagaan dan pengawalan dari kepolisian setempat. Kedua petugas ini akan berperan sebagai vooridjer.
Start dimulai pukul 06.45 WIB dan berlangsung selama sekitar enam jam.
Peserta lewat di depan kantor Bupato Karo di kecamatan Kabanjahe.
Rute Toba Audax 2016 antara lain menyusuri Kabupaten Karo, dataran tinggi yang subur, sentra pertanian khususnya sayur-sayuran dan buah-buahan.
    Pos minum pertama di halaman sebuah villa di Merek, Karo, dua jam setelah start.
Sifat audax yang mengutamakan kebersamaan, menjadikan para pesertanya menjadi akrab dan terjalin suasana kekeluargaan.
Juniati alias Ibu Jawak (kiri) menjadi tuan rumah pos pertama Toba Audax 2016, di halaman depan villa miliknya. Sebelah kanan adalah penggagas Toba Audax, Hendra Sammy.
Rute hari pertama Toba Audax 2016 terbilang ringan, karena tidak terlalu banyak trek tanjakan.
Seorang peserta melintas di daerah Simarjarunjung, yang dari sana dapat dilihat kejauhan Danau Toba. Sayangnya, saat itu cuaca di Toba cukup mendung tertutup kabut.
    Jika mendapatkan titik cantik, saatnya para biker menghentikan gowesannya untuk berfoto-foto, seperti yang mereka lakukan ini di daerah Simarjarunjung.
Audax bukanlah ajang bersepeda yang memperlombakan kecepatan dan kemenangan. Mereka punya slogan start together, ride together, finish together.
Pos kedua di Bukit Simarjarunjung. Di tempat ini para peserta beristirahat sambil bersantap siang.
Melepaskan penat sehabis menggowes, sambil menikmati keindahan alam Danau Toba di hamparan rerumputan nan hijau di Bukit Simarjarunjung.
Elizabeth adalah warga Amerika Serikat yang bekerja di Jakarta. Dia menjadi satu dari dua peserta wanita di Toba Audax 2016.
Seorang peserta berfoto bersama Kapolres Samosir, AKBP Eko Suprihanto, yang memang hobi berat pada olahraga sepeda. Ia punya kebiasaan gowes di setiap akhir pekan, termasuk untuk blusukan kepada masyarakat.
Ini sepeda siapa ya, kok bisa nyangkut di pohon? :D
Di sepanjang rute hari pertama Toba Audax, banyak dijumpai anjing liar maupun anjing hutan. Mereka menjadi hiasan tersendiri dari panorama trek gowes di Sumatera Utara ini.
Persis tengah hari, rombongan peserta tiba di Tigaras, tempat penyeberangan ke Pulau Samosir dengan kapal.
Setelah peserta menaiki sepedanya dan menggowes selama puluhan kilometer, kali ini mereka dan sepedanya sama-sama menaiki kapal untuk sampai ke Pulau Samosir. Panitia menyewa dua kapal untuk mengangkut seluruh peserta.
Penyeberangan dari Tigaras menuju Toledo Inn di Tuktuk, Pulau Samosir, memakan waktu 50 menit sampai 1 jam.
Bercengkrama sambil menikmati perjalanan melintasi Danau Toba yang sangat indah.
Bagi yang belum pernah ke Danau Toba dan Pulau Samosir, Anda wajib menjadikan tempat ini sebagai salah satu destinasi impian :)
    Apakah dia ingin menjadi Leonardo di Caprio di film Titanic? Kalau ada Kate Winslet-nya di sana, mungkin saja :D
    Hei, lihat! Kita segera mendapat di Samosir!
    Ini bukan kapal Christopher Columbus saat menemukan benua Amerika. Ini adalah kapal yang ditumpangi para penggila sepeda yang mengikuti event Toba Audax 2016, selama tiga hari berturut-turut, dengan total jarak tempiuh 375 km.
Setelah menyelesaikan hari pertama di Toledo Inn, Tuktuk, para peserta akan mengelilingi Pulau Samosir di hari kedua, dengan panjang rutenya 142 km.