Melihat Kerennya Stadion Akuatik GBK

Ini penampakan kolam utama di Stadion Akuatik GBK yang memiliki ukuran 50 meter x 23 meter dengan kedalamannya 3 meter.
Seperti Stadion utama GBK sebagai bangunan cagar budaya, Stadion Akuatik juga wajib mempertahankan ciri khas bangunan lawasnya. Namun, di sisi lain, Stadion Akuatik itu harus memenuhi standar FINA (Federasi Renang Internasional).
Menilik stadion Akuatik yang dibangun 1960 itu maka Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR), sebagai penanggung jawab, bertugas merenovasi kedalaman kolam, pembangunan atap, dan fasilitas pendukung yang terbaru.
Atap dibangun sesuai dengan desain dari arsitek principal Ikatan Arsitek Indonesia, Andra Martin. Stadion Akuatik GBK dirancang memiliki bentuk atap yang ikonik dengan mengambil bentuk transformasi gelombang air, sesuai dengan fungsi bangunan sebagai sebuah sarana olahraga renang.
Proses renovasi Stadion Akuatik itu harus tetap berkompromi dengan struktur bangunan asli, yang diresmikan 1962, termasuk tribun lamanya.
Poin menarik dari proses renovasi ini adalah, jika stadion-stadion lainnya ketika direnovasi bagian tribunnya menyusut, di stadion akuatik justru jumlahnya bertambah. Dari sebelumnya berkapasitas 6 ribu menjadi 8 ribu single seat. Tribun itu juga ramah terhadap penyandang disabilitas, khususnya pengguna kursi roda.
Jika awalnya tribune penonton Stadion Akuatik GBK berkapasitas 6 ribu, maka kini menjadi 8 ribu single seat di sisi barat dan timur.
Ukuran dari kolam utama di Stadion Akuatik SUGBK diubah. Kolam utama harus memiliki ukuran 50 meter x 23 meter dengan kedalamannya 3 meter. Nantinya, kolam utama itu akan memiliki 10 lintasan.
Selain kolam utama Stadion Akuatik GBK itu dilengkapi dengan tiga kolam lain; kolam loncat indah, kolam polo air, dan kolam pemanasan.
Stadion Akuatik GBK didukunng dengan ruang ganti, ruang kantor, ruang kesehatan, musala, ruang bilas/toilet dan parkir pertandingan. Perubahan signifikan Stadion Akuatik juga akan tampak dari teknologi modern yang kini sudah terpasang seperti CCTV, dan pencahayaan berkapasitas 1.500 lux. Serta dilengkapi alat yang fungsinya untuk mengontrol suhu air secara real team. Baik mengontrol kadar air kolam, temperatur, kekeruhan, hingga campurannya termonitor dengan real time.
Ini penampakan kolam utama di Stadion Akuatik GBK yang memiliki ukuran 50 meter x 23 meter dengan kedalamannya 3 meter.
Seperti Stadion utama GBK sebagai bangunan cagar budaya, Stadion Akuatik juga wajib mempertahankan ciri khas bangunan lawasnya. Namun, di sisi lain, Stadion Akuatik itu harus memenuhi standar FINA (Federasi Renang Internasional).
Menilik stadion Akuatik yang dibangun 1960 itu maka Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR), sebagai penanggung jawab, bertugas merenovasi kedalaman kolam, pembangunan atap, dan fasilitas pendukung yang terbaru.
Atap dibangun sesuai dengan desain dari arsitek principal Ikatan Arsitek Indonesia, Andra Martin. Stadion Akuatik GBK dirancang memiliki bentuk atap yang ikonik dengan mengambil bentuk transformasi gelombang air, sesuai dengan fungsi bangunan sebagai sebuah sarana olahraga renang.
Proses renovasi Stadion Akuatik itu harus tetap berkompromi dengan struktur bangunan asli, yang diresmikan 1962, termasuk tribun lamanya.
Poin menarik dari proses renovasi ini adalah, jika stadion-stadion lainnya ketika direnovasi bagian tribunnya menyusut, di stadion akuatik justru jumlahnya bertambah. Dari sebelumnya berkapasitas 6 ribu menjadi 8 ribu single seat. Tribun itu juga ramah terhadap penyandang disabilitas, khususnya pengguna kursi roda.
Jika awalnya tribune penonton Stadion Akuatik GBK berkapasitas 6 ribu, maka kini menjadi 8 ribu single seat di sisi barat dan timur.
Ukuran dari kolam utama di Stadion Akuatik SUGBK diubah. Kolam utama harus memiliki ukuran 50 meter x 23 meter dengan kedalamannya 3 meter. Nantinya, kolam utama itu akan memiliki 10 lintasan.
Selain kolam utama Stadion Akuatik GBK itu dilengkapi dengan tiga kolam lain; kolam loncat indah, kolam polo air, dan kolam pemanasan.
Stadion Akuatik GBK didukunng dengan ruang ganti, ruang kantor, ruang kesehatan, musala, ruang bilas/toilet dan parkir pertandingan. Perubahan signifikan Stadion Akuatik juga akan tampak dari teknologi modern yang kini sudah terpasang seperti CCTV, dan pencahayaan berkapasitas 1.500 lux. Serta dilengkapi alat yang fungsinya untuk mengontrol suhu air secara real team. Baik mengontrol kadar air kolam, temperatur, kekeruhan, hingga campurannya termonitor dengan real time.