Tangan Dingin Herry Iman Antarkan Kevin/Marcus ke Puncak Dunia

Herry telah mengantarkan sejumlah ganda putra Indonesia ke puncak dunia.
Yang terbaru ia mengantarkan pasangan Kevin/Marcus menjadi juara All England 2018.
Herry menerima tongkat estafet dari pelatih sebelumnya, Christian Hadinata. Koh Chris, sapaan karib Christian Hadinata, memutuskan untuk mengisi salah satu lini kepengurusan di PP PBSI. Sebagai, ketua bidang pembiaan dan prestasi.
Herry bukan orang baru di pelatnas. Dia pelatih pelatnas pratama sejak 1993.
Dia tak hanya bermodal pengalaman sebagai bekas pemain, namun memiliki lisensi dan mengenyam pendidikan diploma di IKIP Jakarta, sekarang Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
Jabatan baru itu tak disia-siakan Herry. Dia tak ingin dianggap sebagai pelatih kebetulan. Dia berhasrat membuktikan kalau racikannya benar-benar mujarab. Tahun 1999, ia mengantarkan Candra Wijaya/Tony Gunawan keluar sebagai juara All England.
Khusus di All England, dua tahun berikutnya giliran Tony/Halim Haryanto yang naik podium tertinggi di ganda putra.
Malah, kemudian, Candra kembali mengulang sukses di All England pada 2003. Kali ini, dia tampil bersama-sama pemain eksentrik yang menjadi idola Kevin, Sigit Budiarto.
Sebelas tahun paceklik gelar, Herry kembali membawa ganda putra Indonesia menjadi juara. Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan yang mendapatkan gelar juara pada 2014.
Gelar All England paling akhir baru saja diraih. Yakni, dengan Kevin/Marcus yang merupakan anak didiknya.
"Tugas saya belum selesai. Setelah ini, Asian Games dan nanti Olimpiade," ujar Herry.
Herry Iman Pierngadi memantau anak didiknya berlatih di Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (28/3/2018).
Sebelumnya, pada Final All England 2018 Herry yakin Kevin/Marcus bakal menang atas musuh bebuyutannya, Mathias Boe/Carsten Mogensen di Arena Birmingham.
Tangan dingin Herry Iman telah mengantarkan 6 gelar juara di All England.