Dinda, sapaan karib Dellie Threesyadinda, sudah mengenal panahan sejak usia 5 tahun. Tahun ini menjadi tahun ke-23 dia menekuni olahraga tersebut.
Pepanah asal Surabaya itu bertekad untuk melengkapi prestasinya di Asian Games. Apalagi baru kali ini, nomor spesialisnya, compound, dipertandingkan di Asian Games.
Dinda mengasah kemampuan memanahnya di stadion panahan kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta.
Dinda memang tak bisa berpisah dari panahan. Ada DNA panahan di dalam tubuhnya.
Dellie Threesyadinda mengenal dan menekuni panahan dari campur tangan mamanya, Lilies Handayani. Mereka juga kerap menjadi lawan di turnamen internasional.
Para pepanah dan pelatih di pelatnas memang bukan orang baru bagi Dinda. Mereka, pepanah terbaik Tanah Air itu, sudah bersama-sama sejak awal tahun 2018. Sebagian besar bahkan sudah menjadi rekan satu tim menghadapi SEA Games 2017. Dinda bahkan beruntung, di jajaran pelatih terdapat dua keluarga dekatnya Deny Trisjanto yang juga ayahnya dan Lilies Heliarti, tantenya sendiri. Diananda Khoirunisa dan Riau Ega Salsabila juga juniornya saat bersama-sama berlatih di Surabaya.
Kini, setelah 23 tahun sejak dia mengenal panahan, Dinda belum mau berhenti. Deretan medali di SEA Games dan Kejuaraan Dunia belum membuatnya puas. Dia termotivasi oleh medali-medali ibundanya.