Emilia Nova Muda dan Berbahaya di Lintasan 100 M Lari Gawang

Emilia Nova berlatih di Senayan, Jumat (25/5) lalu.

Emil, 23 tahun, menjadi atlet paling disorot saat Pekan Olahraga nasional (PON) 2016 Jawa Barat. Turun membawa bendera DKI Jakarta, Emil meraih tiga medali sekaligus berhasil memecahkan rekor nasional dan tiga kali rekor PON.

Sukses di PON, tampil pada dua kali SEA Games, kini Emil digodok bersama atlet pelatnas atletik menuju Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang.

Berstatus debutan, Emilia berfokus di lari 100 meter gawang.

Untuk menghadapi Asian Games 2018, Emil tak mau mengambil risiko terbesar atlet, cedera sebelum bertanding. Dia pun memilih satu nomor terbaiknya untuk mewakili Indonesia di pesta olahraga se-Asia itu.

Selain itu, Emil menilai potensi untuk mengembangkan diri di level internasional paling besar ada pada nomor 100 meter lari gawang. Tapi, bukan berarti Emil benar-benar meninnggalkan sapta lomba,, dia cuti sejenak demi Asian Games.

Sebagai debutan di Asian Games, Emil tak mematok target muluk. Sebab, atlet China, Jepang, dan Korea masih mendominasi persaingan Asia.

Emil hanya perlu berlatih habis-habisan dan tampil melawan para rival di venue atletik Asian Games, Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada 18 Agustus hingga 2 September nanti sebaik-baiknya, sehormat-hormatnya.

Jauh sebelum berfokus di nomor tersebut, Emil telah menekuni cabang olahraga lainnya. Dia jagoan DKI Jakarta di ajang antarsekolah (O2SN) untuk taekwondo dan voli. Sebelum menjajal cabang olahraga itu, dia sudah lebih dulu berlatih bulutangkis.

"Di antara cabang olahraga itu, prestasi atletik yang paling menonjol. Sudah begitu, orang tua Emil lebih mendukung agar Emil fokus ke atletik karena atletik olahraga terukur," ujar Emil.

Sejak itu, Emil berfokus berlatih atletik. Dia kemudian bergabung dengan klub Meteor dan bisa menjadi bagian skuat pelatnas atletik.

Emilia Nova berlatih di Senayan, Jumat (25/5) lalu.
Emil, 23 tahun, menjadi atlet paling disorot saat Pekan Olahraga nasional (PON) 2016 Jawa Barat. Turun membawa bendera DKI Jakarta, Emil meraih tiga medali sekaligus berhasil memecahkan rekor nasional dan tiga kali rekor PON.
Sukses di PON, tampil pada dua kali SEA Games, kini Emil digodok bersama atlet pelatnas atletik menuju Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang.
Berstatus debutan, Emilia berfokus di lari 100 meter gawang.
Untuk menghadapi Asian Games 2018, Emil tak mau mengambil risiko terbesar atlet, cedera sebelum bertanding. Dia pun memilih satu nomor terbaiknya untuk mewakili Indonesia di pesta olahraga se-Asia itu.
Selain itu, Emil menilai potensi untuk mengembangkan diri di level internasional paling besar ada pada nomor 100 meter lari gawang. Tapi, bukan berarti Emil benar-benar meninnggalkan sapta lomba,, dia cuti sejenak demi Asian Games.
Sebagai debutan di Asian Games, Emil tak mematok target muluk. Sebab, atlet China, Jepang, dan Korea masih mendominasi persaingan Asia.
Emil hanya perlu berlatih habis-habisan dan tampil melawan para rival di venue atletik Asian Games, Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada 18 Agustus hingga 2 September nanti sebaik-baiknya, sehormat-hormatnya.
Jauh sebelum berfokus di nomor tersebut, Emil telah menekuni cabang olahraga lainnya. Dia jagoan DKI Jakarta di ajang antarsekolah (O2SN) untuk taekwondo dan voli. Sebelum menjajal cabang olahraga itu, dia sudah lebih dulu berlatih bulutangkis.
Di antara cabang olahraga itu, prestasi atletik yang paling menonjol. Sudah begitu, orang tua Emil lebih mendukung agar Emil fokus ke atletik karena atletik olahraga terukur, ujar Emil.
Sejak itu, Emil berfokus berlatih atletik. Dia kemudian bergabung dengan klub Meteor dan bisa menjadi bagian skuat pelatnas atletik.