Jakarta - Tiga belas orang pesepeda amatir Indonesia beraksi di Paris - Brest - Paris (PBP). Tiga pesepeda Indonesia, berhasil menempuh jarak 1.215 km.
Foto Sport
Tempuh 1.215 Km, Pesepeda Indonesia Berjaya di Paris

Tiga belas orang pesepeda amatir Indonesia baru saja berpartisipasi di ajang bersepeda jarak jauh legendaris di Paris. Acara yang dikenal dengan sebutan Paris - Brest - Paris (PBP) ini merupakan ajang empat tahunan yang diselenggarakan oleh Audax Club Parisien (ACP), yang merupakan salah satu klub pesepeda tertua di dunia. Pool/Brompton Monas Cyclists.
Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 6.000 peserta dari seluruh dunia. Pool/Brompton Monas Cyclists. Β
Setiap peserta PBP diharuskan untuk menyelesaikan kegiatan bersepeda sejauh 1.215 km di rute yang telah ditentukan oleh panitia dalam waktu selambat-selambatnya 90 jam. Penyelenggaraan PBP ini bersifat mandiri, dalam artian setiap peserta tidak boleh mendapatkan bantuan atau dukungan apapun selama perjalanan. Pool/Brompton Monas Cyclists.
Pada PBP 2019 ini, tiga peserta dari Indonesia, yaitu, Sandi Adila, Hendriyanto Wijaya dan Vidi Widyastomo berhasil menyelesaikan PBP dengan baik. Pool/Brompton Monas Cyclists.
Selain jarak sejauh 1.200 km, berbagai tantangan juga harus dihadapi oleh setiap peserta. Rute yang telah disiapkan panitia banyak melewati kontur perbukitan sehingga total elevasi yang harus diselesaikan oleh setiap peserta adalah kurang lebih 12.000 meter atau 1.5 kali dari puncak Everest. Pool/Brompton Monas Cyclists.
Dari tiga peserta Indonesia yang berhasil menyelesaikan PBP, dua di antaranya, yaitu Sandi Adila dan Hendriyanto bahkan berhasil menyelesaikan PBP dengan sepeda lipat sehingga menjadikan mereka sebagai finisher pertama dari Indonesia dengan menggunakan sepeda lipat dengan catatan waktu 82 jam 53 menit. Sandi Adila dan Hendriyanto Wijaya merupakan dua pesepeda dari Klub Brompton Monas Cyclists. Pool/Brompton Monas Cyclists.
Sepeda lipat finis tercepat di PBP 2019 dan finisher tercepat audax dari Indonesia.