Bela Diri Jiu Jitsu Untuk Pertahanan Para Wanita Afghanistan

Anggota klub Jiu Jitsu membuka pintu klub sebelum sesi pelatihan di Kabul, Afghanistan.  

jūjutsu; juga jujitsu, ju jutsu, ju jitsu, atau jiu jitsu, adalah nama dari beberapa macam aliran bela diri dari Jepang.  

Di Afghanistan yang sering dilanda perang, diskriminasi gender memiliki akar budaya dan sejarah yang dalam dan banyak wanita menderita kekerasan dalam rumah tangga.  

Dan tampaknya Jiu Jitsu menjadi olahraga yang ideal untuk wanita.  

Olahraga ini mengajarkan pembelaan diri seseorang ketika berhadapan dengan lawan yang lebih kuat dan lebih berat dengan menggunakan teknik, pegangan, dan prinsip-prinsip pertahanan tertentu.  

Pelatih Jiu Jitsu Sayed Jawad Hussaini mendemonstrasikan teknik ini selama sesi pelatihan.  

Teknik-teknik Jiu Jitsu pada garis besarnya terdiri atas atemi waza (menyerang bagian yang lemah dari tubuh lawan), kansetsu waza/gyakudori (mengunci persendian lawan) dan nage waza (menjatuhkan lawan).   

Di bawah kekuasaan Taliban, wanita Afghanistan tidak diizinkan pergi ke sekolah, bekerja di luar rumah atau meninggalkan rumah mereka tanpa pengawalan pria.  

Maka dengan olahraga Jiu Jitsu diharapkan para wanita Afghanistan memiliki kemampuan untuk melawan jika mengalami keadaan yang membahayakan.  

Olahraga ini sudah harus diterapkan sedari dini.  

Anggota klub Jiu Jitsu membuka pintu klub sebelum sesi pelatihan di Kabul, Afghanistan.  
jūjutsu; juga jujitsu, ju jutsu, ju jitsu, atau jiu jitsu, adalah nama dari beberapa macam aliran bela diri dari Jepang.  
Di Afghanistan yang sering dilanda perang, diskriminasi gender memiliki akar budaya dan sejarah yang dalam dan banyak wanita menderita kekerasan dalam rumah tangga.  
Dan tampaknya Jiu Jitsu menjadi olahraga yang ideal untuk wanita.  
Olahraga ini mengajarkan pembelaan diri seseorang ketika berhadapan dengan lawan yang lebih kuat dan lebih berat dengan menggunakan teknik, pegangan, dan prinsip-prinsip pertahanan tertentu.  
Pelatih Jiu Jitsu Sayed Jawad Hussaini mendemonstrasikan teknik ini selama sesi pelatihan.  
Teknik-teknik Jiu Jitsu pada garis besarnya terdiri atas atemi waza (menyerang bagian yang lemah dari tubuh lawan), kansetsu waza/gyakudori (mengunci persendian lawan) dan nage waza (menjatuhkan lawan).   
Di bawah kekuasaan Taliban, wanita Afghanistan tidak diizinkan pergi ke sekolah, bekerja di luar rumah atau meninggalkan rumah mereka tanpa pengawalan pria.  
Maka dengan olahraga Jiu Jitsu diharapkan para wanita Afghanistan memiliki kemampuan untuk melawan jika mengalami keadaan yang membahayakan.  
Olahraga ini sudah harus diterapkan sedari dini.