Adu Kekar Atlet Binaraga di PON Papua

Atlet binaraga Papua Cornelius Amo (dua kanan) memperagakan salah satu gerakan tubuh dalam pertandingan binaraga kelas 60 kilogram PON Papua di Auditorium Universitas Cenderawasih, Jayapura, Papua, Senin (4/10/2021).
Cornelius Amo meraih medali emas, medali perak diraih atlet binaraga Sulawesi Tengah Jefry Johanis Wuaten, dan medali perunggu diraih DKI Jakarta Slamet Junaidi.
Cabang olahraga (Cabor) binaraga resmi dipertandingkan pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021 di Auditorium Universitas Cenderawasih, Senin (4/10/2021). Ada tujuh kelas yang dipertandingkan.
Tujuh kelas itu yakni kelas 60kg, 65kg, 70kg, 75kg, 80kg, 85kg dan +85kg, dan diikuti 43 atlet dari 17 provinsi. Tuan rumah, yakni Papua mengirimkan wakil paling banyak, enam atlet.
Ketua panitia, Billy Watory, memastikan bahwa pelaksanaan pertandingan PON Papua 2021 cabor binaraga akan berjalan sukses dan aman hingga selesai.
Kendati demikian, ada sejumlah konflik yang muncul di cabor ini. Salah satunya saat kontingen Jawa Timur merasa dicurangi dan mengembalikan medali perunggu mereka.
Ini terjadi pada pertandingan binaraga di Auditorium Universitas Cenderawasih, Senin (4/10/2021). Pelatih kepala binaraga Jawa Timur Raja Siahaan mengaku geram dengan keputusan dewa juri pada pertandingan itu. Ia menilai kejanggalan terjadi ketika Misnadi yang sebenarnya sudah mendapat medali di kelas 70 kg dan akan naik ke panggung untuk prosesi penyerahan, tiba-tiba namanya tidak dipanggil.