Bandung - Wayang Windu makin populer di kalangan pesepeda. Selain tanjakan panjang yang bersahabat, pemandangannya juga spektakuler. Cocok untuk olahraga sembari healing.
Foto Sport
Gowes Syahdu ke Wayang Windu, Bandung

Pesepeda menikmati pemandangan kebun teh di Panenjoan, Pangalengan, Bandung, akhir pekan lalu. Tidak sekedar olahraga fisik, mata dan jiwa dipastikan lebih segar melalui rute ini.
Salah satu segmen menuju Wayang Windu, Panenjoan, Pangalengan. Tanjakan tipis kebun teh sepanjang 6,5 km dengan gradient 5 hingga 7 persen, menjadikan rute ini sangat cocok buat para pemula atau enthusiast yang hendak recovery ride.
Pesepeda beristirahat untuk regrouping sebelum menanjak membelah kebun teh Panenjoan. Dari titik ini, perjalanan menuju Wayang Windu sekitar 6,5 km.
Suar cahaya pagi menembus pohon bambu di jalan raya menuju Pangalengan. Jarak tempuh dari Braga, Kota Bandung menuju Wayang Windu sekitar 53 km. Pilihan pertama, pesepeda jalan raya akan melakukan pemanasan dari Braga pada 28 km pertama, kemudian menanjak pada 25 km terakhir. Pilihan kedua, kendaraan diangkut dengan kendaraan (loading) dan memulai gowes pada segmen tanjakan pada 25 km terakhir.
Membelah kebun teh dengan arus lalu-lintas masih sepi dan tanjakan 5 sampai 7 persen menjadi olahraga cardio yang efektif untuk melatih otot jantung.
Salah satu tanjakan letter U atau tapal kuda. Tikungan seperti ini -- bersama tanjakan letter S -- banyak ditemui sejak segmen menanjak dimulai, tepatnya dari pertigaan Pasar Banjaran menuju Wayang Windu.
Pesepeda melintas di antara kebun teh. Cuaca sejuk dan oksigen maksimal membuat siapa saja bakal tersenyum saat melintasi perkebunan teh seperti ini.
Pesepeda gunung (MTB) melintasi kawasan kebun teh menuju trek downhill di kawasan Wayang Windu. Wayang Windu berada di ketinggian 1.800 mdpl, atau 300 meter lebih tinggi dari Puncak Pass Bogor.
Jalan raya Banjaran menuju Soreang terawat baik dengan aspal yang masih bersahabat untuk pesepeda road bike. Di tempat ini, oksigen maksimal dengan suhu pada kisaran 24 derajat Celcius pada siang hari memberi dampak positif bagi tubuh.
Warga lokal menjual hasil bumi berupa petai di samping pesepeda yang melintas menuju Wayang Windu.
Pesepeda berhenti sejenak untuk melihat panorama spektakuler yang disajikan di Wayang Windu.
Sekelompok pesepeda berfoto dengan latar kebun teh Panenjoan, Wayang Windu. Biasanya, gowes di sini, waktunya lebih banyak dihabiskan untuk foto-foto content sosial media.