Pebalap Van Barlee Jadi yang Tercepat Lewati 'Neraka dari Utara'

Pebalap tim Ineos Grenadiers Dylan Van Baarle mencium piala batu di Roubaix, bagian utara Prancis, Minggu (17//4/2022) malam WIB. Ia menjadi yang tercepat dalam balapan klasik Paris-Roubaix 2022 dengan catatan waktu 5 jam dan 37 menit.
Van Barlee memasuki gelanggang velodrome sebagai garis finish di balapan klasik yang sudah berusia seabad tersebut. Paris-Roubaix dikenal sebagai Hell of the North karena sepertiga rute berupa jalan berbatu.

Van Barlee mengangkat sepeda Pinarello Dogma yang ia kendarai sejauh 257,2 km dalam Paris-Roubaix 2022.
Pebalap tim Jumbo Visma, Wout Van Aert (kiri) dan pebalap Groupama-FDJ Aert Stefan Küng mencapai finish di posisi kedua dan ketiga.
Van Baarle mencatat rekor baru dalam balapan klasik itu. Ia mencatat kecepatan rata-rata 45,792 km/jam atau lebih cepat 0,592 km/jam dari rekor sebelumnya yang dibuat Greg Van Avermaet pada 2017 lalu.
Kemenangan Baarle menjadi gelar perdana bagi Ineos Grenadiers dalam balapan berjuluk Hell of the North itu. Sementara bagi Baarle menjadi prestasi tertinggi dalam karir pebalap berusia 29 tahun tersebut.
Pebalap tim Ineos Grenadiers Dylan Van Baarle mencium piala batu di Roubaix, bagian utara Prancis, Minggu (17//4/2022) malam WIB. Ia menjadi yang tercepat dalam balapan klasik Paris-Roubaix 2022 dengan catatan waktu 5 jam dan 37 menit.
Van Barlee memasuki gelanggang velodrome sebagai garis finish di balapan klasik yang sudah berusia seabad tersebut. Paris-Roubaix dikenal sebagai Hell of the North karena sepertiga rute berupa jalan berbatu.
Van Barlee mengangkat sepeda Pinarello Dogma yang ia kendarai sejauh 257,2 km dalam Paris-Roubaix 2022.
Pebalap tim Jumbo Visma, Wout Van Aert (kiri) dan pebalap Groupama-FDJ Aert Stefan Küng mencapai finish di posisi kedua dan ketiga.
Van Baarle mencatat rekor baru dalam balapan klasik itu. Ia mencatat kecepatan rata-rata 45,792 km/jam atau lebih cepat 0,592 km/jam dari rekor sebelumnya yang dibuat Greg Van Avermaet pada 2017 lalu.
Kemenangan Baarle menjadi gelar perdana bagi Ineos Grenadiers dalam balapan berjuluk Hell of the North itu. Sementara bagi Baarle menjadi prestasi tertinggi dalam karir pebalap berusia 29 tahun tersebut.