Beijing - Lockdown parsial COVID-19 di Beijing membuat warga terkurung dan bosan. Olahraga Surfskating hadir sebagai penghibur.
Foto Sport
Bosan Lockdown, Remaja di Beijing Pilih Main Surfskating

Mina Zhao (40) dan Zheng Yue (27) yang keduanya merupakan anggota Beijing Girls Surfskating Community, mengendarai skateboard mereka di jalanan Beijing, China, (6/7/2022). Penguncian parsial COVID-19 di ibu kota China awal tahun ini menutup pusat kebugaran, taman, dan tempat-tempat lain. Warga merasa terkurung. Penduduk Beijing Mina Zhao menemukan olahraga Surfskating di media sosial dan memutuskan untuk mencobanya.
Zhao, yang suka bermain ski, membuat suami dan putranya terlibat dalam kegiatan surfskating dan bahkan memperkenalkannya kepada puluhan ibu-ibu di lingkungan itu.
Surfskating, yaitu skateboard versi ramah-pemula yang menggunakan rakitan roda depan yang lebih fleksibel memungkinkan tikungan tajam yang mirip dengan selancar. Olah raga ini yang digandrungi kaum perempuan ini diluncurkan di kota-kota China sejak musim semi lalu.
Penggemar olahraga ini mengatakan, olahraga ini mengeksplorasi lebih jauh kemampuan diri sendiri. Menjadi diri sendiri lebih penting daripada pandangan stereotip dunia tentang kita.
Surfskating dianggap lebih mudah dipelajari dan lebih minimal terhadap cidera daripada bentuk skateboard lainnya. Surfskating juga mendapat dorongan dari gebrakan olahraga salju di China saat Beijing menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin 2022.
Satu sesi mingguan gratis untuk wanita di dekat National Aquatics Centre, atau Water Cube, telah berkembang dari sekitar selusin pengunjung tetap pada akhir April menjadi hampir seratus. Kini Surfskating semakin diminati. Beberapa mengatakan mereka menjadikan olahraga sebagai hobi ketika COVID membuat perjalanan musim panas menjadi sulit.
Tren surfskating berdampak pada toko penjualan papan luncur darat itu. Di salah satu dari lima toko skateboard 'Burning Ice' cabang Beijing, pendapatan naik sekitar 300% tahun ini.