Bekasi - Inilah kisah petarung profesional bernama Rizal Zulmi yang berjuang sendiri tanpa bantuan sponsor manapun. Meski independen, segudang prestasi pun telah ia raih
Picture Story
Jalan Petarung yang Tak Selalu Beruntung
Setidaknya sudah 30 medali berhasil disabet baik di tingkat daerah, nasional maupun ajang internasional. Ia pun mengharumkan nama bangsa Indonesia di kancah dunia. Bermodalkan semangat dan kerja kerasnya, Ia berharap bakat-bakat calon petarung profesional di Indonesia tidak lantas berpuas diri dan terus haus akan belajar mengejar prestasi.

Rizal Zulmi pria asal Bandung ini memilih menjadi petarung sebagai jalan hidupnya. KiniΒ iaΒ memilih untuk menjadi guru privat beladiri seperti boxing, kick boxing dan muaythai. Bersama sang istri, Rahimatul Hasanah yangΒ dinikahinya padaΒ 2016 silam,Β mereka memilih untuk berprofesi sebagai guru muaythai wanita.
Rizal juga membangun komunitas petarungΒ yangΒ bernama BKT Fight Club. Anggotanya merupakan anak-anak muda yang hobi combat fight. Anak didiknya juga sering berlatih di kawasan Banjir Kanal Timur (BKT), Duren Sawit, Jakarta. Kadang mereka juga berlatihΒ dirumah sederhananya di kawasan Bintara, Bekasi.
Dari pernikahan Rizal danΒ Rahimatul mereka dikaruniai 2 anak perempuan. BuahΒ tak jatuh jauh dari pohonnya, kedua anak perempuannya itu juga menyukai beladiri tersebut.
Kedua sejoli ini juga mengenalkan pada kedua anaknya akan profesi yang dijalaninya. Rizal biasa ia disapa, adalah petarung profesional tingkat nasional dan profesional. Karirnya sebagai petarung telah dibentuk sejak 16 tahun silam. Bahkan setiap hari dia terus berlatih untuk pertandingan event Baku Hantam yang akan di helat pada 16 September mendatang.
Di Komunitas BKT Fight Club semua peserta yang ingin belajar beladiri gratis atau tidak dipungut biaya. Karena salah satu alasan Rizal mendirikan BKT Fight ClubΒ itu adalah agar ilmu yang dia miliki bisa dibagikan kepada generasi pemuda yang tertarik beladiri tersebut.
Selain itu Rizal juga berupaya sekuat tenagaΒ agar bisa membujuk anak-anak yang suka tawuranΒ dengan menyalurkan hobi berkelahinya di BKT Fight Club.
Meski menyandangΒ sebagai petarung profesionalΒ dan sempatΒ mengenyamΒ ajang internasional, RizalΒ tetap menjadi sosok ayah yang cinta dengan keluarganya.Β Ia hidupΒ sederahana bersama di rumah kontrakannya di kawasan Bintara, Kota Bekasi.
Dengan segala keterbatasan yang dimilikinya, iaΒ tetap berusahaΒ untuk menjadi petarung independen yang bisa mengharumkan nama bangsa Indonesia. RizalΒ jugaΒ mengakuΒ menjalani profesi sebagai petarung di IndonesiaΒ tak menjanjikan dari sisi komersial, apalagi dibilang menguntungkan. Tak sedikit dari mereka yang bisa dikatakan kurang beruntung.Β Tak heran bila Rizal bersama sang Istri membuka jasa latihan beladiri privat untuk menambah penghasilan.
Ajang petarungan beladiri legal di Indonesia bisa dibilang tak banyak dan hadiahnya juga tidak seberapa.Β Oleh karena itulah, Rizal harus berjuang dengan pekerjaan lain untuk menafkahi keluarganya.
Potensi atlet petarung di Indonesia itu sebenernya sangat banyak dan memiliki keahilian yang luar biasa.Β Tapi sayangnyaΒ tidak ada wadah untuk menyalurkan bakat itu sehingga para calon atlet petarung ini seakan layu sebelum berkembang.
(Ki-Ka) Fahri dan Sanjaya salah satu murid dari Rizal yang berprestasi. Keduanya memulai menjadi petarung amatir sejak tahun 2020. Berkat didikan Rizal mereka berhasil menyabet juara boxing, kick boxing dan muaythai tingkat daerah. Tetapi mereka belum berpuas diri dan akan terus maju dengan segala keterbatasan yang ada.
Medali dan piala adalah bonus yang lahir dari kerja keras dan pengorbanan yang tidak semata-mata didapatkanΒ secara cuma-cuma.Β Pesannya adalahΒ menjadi petarung profesional mengajarkan banyak hal selain teknik bertarung, tetapi juga mengajarkan untuk tetap selalu rendah hati dan mengendalikan diri dari hawa emosi.
Meski masa depan petarung di Indonesia masih abu-abu, Rizal tetap berupaya untuk menjadi petarung profesional.Β Kini, ia pun terus berlatih teknik submission (kuncian) untuk persiapan event MMA yang akan diikutinya pada September mendatang. Terus semangat Rizal!