Adu Smash di Arena Tenis Meja Pasar Grogol

Pasar Grogol, Jakarta Barat, bukan hanya tempat belanja. Sejak 2007, atriumnya hidup dengan tenis meja yang menyatukan pedagang, pelajar, hingga lansia.

Pasar Grogol di Jakarta Barat bukan hanya tempat belanja kebutuhan sehari-hari, tapi juga menjadi ruang olahraga bagi warga.

Hari sudah menunjukkan pukul 11 siang, aktivitas perdagangan di Pasar Grogol, Jakarta, tampak sepi. Tapi tidak sebaliknya di atrium pasar.

Sejumlah orang berkeringat dan ada juga yang tengah berbincang santai. Bagian atrium Pasar Grogol menjadi hidup karena ada permainan tenis meja atau pingpong yang diisi oleh pedagang pasar maupun orang luar.

Dari kebiasaan itu lahirlah Persatuan Tenis Meja (PTM) Pasar Grogol yang kini memiliki 79 anggota aktif.

Setiap hari, mereka bermain mulai pukul 09.00 hingga 17.00 WIB. Anggota dikenakan iuran Rp 20 ribu per bulan untuk mendukung kegiatan.

Olahraga ini dinikmati semua kalangan, dari anak-anak hingga lansia. Suasana pasar pun terasa lebih hidup.

Salah satunya Luthfi, pelajar 10 tahun yang gemar bermain bersama pamannya. Di usianya yang masih kecil, ia sudah cukup mahir memukul bola.

Kegiatan tenis meja di pasar ini mulai ada sejak 2007. Awalnya hanya untuk mengisi waktu senggang saat pasar sepi.

Namun, seiring waktu, tenis meja menjadi ciri khas Pasar Grogol. Olahraga ini berkembang dari hobi sederhana menjadi tradisi. Anggotanya beragam, ada pedagang, pensiunan, pengusaha, hingga pelajar. Semua melebur dalam semangat yang sama.