Seperti diwartakan Formula1.com, tim Williams saat ini sudah bekerja sama dengan staf medis sebuah rumah sakit di Inggris Raya, untuk membantu menerapkan pengetahuannya di pit stop dalam resusitasi di ruang bersalin--biasanya pada bayi yang lahir prematur.
Di F1, kru pit stop Williams harus bekerja dengan cekatan pada ruang gerak terbatas. University Hospital of Wales (UHW) di Cardiff merasa hal itu mirip-mirip dengan tindakan resusitasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukan tanpa alasan UHW memilih tim Williams. Dalam empat balapan pertama F1 2016, tim tersebut sudah mencatatkan waktu tercepat dalam aktivitas pit stopnya dibandingkan dengan tim-tim lain.
Kini tim dari UHW sudah mulai menerapkan sejumlah perubahan untuk berusaha meningkatkan proses resusitasi yang didasarkan pada penggunaan di F1. Salah satunya troli perlengkapan resusitasi yang kini diatur lebih simpel dan bisa dipindahkan secepat mungkin.
"Kami sudah memberi kode warna pada segalanya," kata Dr Rachel Hayward, seorang spesialis perawatan pascakelahiran, seperti dikutip FinancialTimes.com.
"Sekarang semua memiliki peran masing-masing jadi sebelum kami mulai pun mereka sudah tahu persis apa yang harus dilakukan, apakah itu ada masalah rongga udara atau cardiac.
"Masih terlalu dini untuk mengatakan apa proses ini menjadi penyelamat nyawa. Tapi feedback yang sudah kami dapatkan adalah trolinya sekarang jauh lebih teratur dan mudah digunakan, dan peningkatan sekecil apa pun bakal menguntungkan kami," tuturnya.
(krs/roz)