"Saya besar dari pempek. Fran sudah identik dengan pempek. Dulu saya kenalan dengan istri juga bilang anak penjual pempek, bukan pemain bulutangkis," kata Fran.
Maka saat masih menjadi pemain pelatnas, Fran sudah menuliskan skenario masa depannya: pengusaha pempek.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
[Baca Juga: Dari Lapangan Masuk Dapur: Usaha Kuliner Para Atlet]
Kedai pertama dibangun di Kosambi, Jakarat Barat. Usaha itu maju pesat.
Dalam perjalanannya, karier Fran di bulutangkis juga membaik. Dia diterima di PB Djarum setelah sempat bergabung dengan klub Tangkas.
"Saat masih di pelatnas ibu sempat menanyakan apakah saya mau meneruskan usaha ini atau dibikin franchise?" ungkap Fran.
![]() |
Tak mau usaha itu pindah ke tangan orang lain, Fran pun dengan tegas menjawab kalau dia bakal melanjutkannya. Kebetulan kelasihnya, Arlin Tri Suci, bersedia untuk belajar memproduksi pempek. Dia keluar dari pekerjaannya di sebuah bank swasta.
Kini, Arlin telah mampu membuat pempek dan cuka dengan citarasa yang mirip benar dengan bikinan ibu mertuanya.
"Setelah pensiun saya fokus untuk membesarkan usaha ini. Targetnya bikin dua cabang setiap tahun. Saya bersyukur bisa terlaksana," ungkap dia.
Karena sukses itu, Fran makin optimistis bisa membangun dua cabang lagi di area Tangerang Selatan. Meskipun, dia memiliki usaha lain di bidang interior dan kontraktor.
Pempek Palembang Awan
Alamat:
Jl Angsoka Hijau VI Blok E8 No 15 Cengkareng Jabar
Food City Sentra Niaga A12 Green Pake City, Cengkareng, Jakbar
Ruko Darwin Timur Blok A No 63 Gading Serpong
(fem/cas)