Pada awal tahun ini, Tyson membangun perusahaan perkebunan ganja dan riset efeknya di lahan seluas 40 hektar. Ladang tersebut berlokasi di California, negara bagian Amerika Serikat, yang melegalkan obat psikotropika itu.
Baca juga: Pacquiao Serius Ajak Mayweather Jr Rematch |
Selain ladang ganja, Tyson juga memandu sebuah podcast "Hot Boxin", bersama rekan bisnsnya Ebert Britton. Di dalam podcast tersebut, pria berusia 53 tahun itu mengungkapkan bahwa dia telah menghisap ganja senilai 40 ribu dolar AS (Rp 569 juta) per bulan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita menghisap 10 ton ganja di perkebunan setiap bulan," Britton menambahkan. "Itu tidak gila," timpal Tyson.
Penyanyi rap Jim Jones, yang menjadi tamu pada episode saat itu, terkejut. "Itu ganja yang sangat banyak lho. Itu nonstop, setiap detik ada ganja." Demikian dilansir dari WSB-TV Atlanta.
Tyson pernah merajai dunia tinju kelas berat pada pertengahan 80an hingga pertengahan 2000an. Selama 20 tahun berkarier, pemilik julukan Si Leher Beton itu memiliki rekor 50 kemenangan (44 KO) dan enam kekalahan dalam 58 duel.
Meski begitu, kehidupan pribadi Tyson tidak lepas dari kontroversi. Pada 2003, Tyson mengumumkan kebangkrutan meski pernah menghasilkan 300 juta dolar dari hasil bertinju, sebelum mulai bangkit lagi.
--
USD 1 = Rp 14.232
(rin/cas)