Pekan ini balapan malam Qatar bakal membuka perhelatan MotoGP 2014. Total 23 rider dari 13 tim akan mulai berebut gelar juara di kelas primer balap motor grand prix dalam 18 seri balapan yang berakhir di Valencia pada 9 November mendatang.
Dari segi regulasi, satu hal yang menyeruak dari MotoGP 2014 adalah adanya klasifikasi Factory dan Open yang menggantikan klasifikasi prototype dan CRT (Claiming Rule Team). Apa bedanya?
Pada dasarnya, sistem klaim mesin di klasifikasi CRT dinilai membuat jurang dengan tim pabrikan tetap besar. Pabrikan enggan menyuplai mesin untuk tim-tim CRT yang pada akhirnya cuma bisa mengandalkan mesin berbasis produksi massal alih-alih mesin dengan spesifikasi balap. Walhasil tim-tim CRT pun tetap saja kalah bersaing dengan tim-tim pabrikan.
Nah, demi meningkatkan kualitas persaingan antara tim-tim pabrikan dengan tim-tim independen, musim ini sistem klaim mesin dihapuskan. Hal itu mendapat respons bagus dengan Honda maupun Yamaha berkomitmen menjual atau meminjamkan motor spesifikasi balap kepada tim-tim independen.
Selain itu jika sebelumnya tim-tim pabrikan masuk ke bagian Prototype dan tim-tim independen masuk ke CRT, kali ini tidak lagi demikian dalam pengklasifikasian Factory dan Open. Pasalnya klasifikasi itu tidak terikat pada status tim, membuat tim-tim pabrikan dan independen bebas memilih. Maka jangan heran jika tim Gresini Honda memiliki masing-masing satu pebalap di kategori Factory dan juga Open.
Kemudian apa, sih, yang membedakan dua kategori tersebut? Pertama-tama setiap tim wajib menggunakan Electronic Control Unit (ECU) buatan MotoGP, dengan motor-motor di kategori Open akan mengusung ECU dengan piranti lunak identik sedangkan tim dari kategori Factory diizinkan memprogram sendiri piranti lunaknya. Selain itu MotoGP juga akan memberi kuota bensin lebih banyak untuk kategori Open, 24 liter, dibandingkan 20 liter untuk kategori Factory. Tim-tim Factory juga akan memiliki alokasi mesin lebih sedikit, lima, daripada 12 untuk tim-tim yang masuk ke dalam klasifikasi di Open.
Beralih ke jajaran pebalap, Marquez yang tampil sensasional dengan langsung menjadi kampiun seraya mencatatkan sejumlah rekor pada musim pertamanya di kelas MotoGP tak pelak akan mengundang sorotan utama.
Pebalap Repsol Honda itupun seperti sudah membuktikan betapa ia akan jadi penantang serius dengan mencatat waktu dahsyat dalam tes pertama di Sepang. Kendatipun kemudian Marquez mesti absen dari tes-tes pramusim berikutnya karena cedera, laju dan kecepatan yang ia perlihatkan dalam tes tiga hari di awal Februari, plus predikatnya sebagai juara bertahan, membuat ia akan jadi sosok unggulan teratas di MotoGP 2014.
Namun demikian, ada satu hal yang mengganjal, yakni mengenai kondisi fisiknya. Sudah bukan rahasia jika Marquez diprediksi belum akan bugar sepenuhnya untuk seri pembuka nanti.
Faktor itu bisa semakin memacu dua pebalap Spanyol lain yang musim lalu menjadi rival berat Marquez, yakni Jorge Lorenzo dari Yamaha dan Dani Pedrosa (Repsol Honda), untuk langsung memacu kencang-kencang motornya sedari awal.
Lorenzo, yang gagal mempertahankan gelar akibat direnggut Marquez musim lalu, kali ini sangat mungkin ingin melakukan revans. Sementara itu Pedrosa juga akan mengusung misi untuk membuktikan dirinya mampu dan layak jadi juara sekaligus keluar dari bayang-bayang rekan satu timnya sendiri.
Menilik dari musim lalu, di mana para pebalap Spanyol tadi finis di tiga posisi teratas klasemen akhir, boleh jadi akan ada pula yang berharap susunan itu bisa digoyang oleh pebalap lain, utamanya dari si Italiano Valentino Rossi (Yamaha) yang finis di posisi empat. Pergantian pimpinan kru merupakan salah satu bentuk usaha Rossi untuk melakukannya. Dugaan bahwa juara dunia tujuh kali kelas primer itu bisa memutuskan pensiun di akhir musim jika tak lagi kompetitif membuat aksinya kian ditunggu.
Selain empat pebalap teratas musim lalu tersebut, persaingan juga bisa dipanaskan oleh pebalap-pebalap kuda hitam semacam Cal Crutchlow dari Ducati dan Alvaro Bautista (Honda Gresini). Secara khusus kehadiran kategori Open juga akan memanaskan persaingan, terutama di Qatar mengingat konsumsi bahan bakar cukup krusial di Losail--tim-tim Open punya empat liter bahan bakar lebih banyak dari tim Factory.
Apapun, para penggemar MotoGP sudah pasti tidak sabar lagi menanti akhir pekan ini saat para rider jagoannya kembali berpacu saling beradu kecepatan dan kelihaian di atas lintasan.
(krs/nds)











































