Pebalap kelahiran Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, 26 tahun lalu itu berharap benar pemerintah akan mendapat solusi terbaik, setelah urung menunjuk Sentul sebagai sirkuit untuk rencana gelaran MotoGP 2017 mendatang. Menurutnya, yang paling penting adalah agar MotoGP 2017 tetap jadi digelar di Indonesia--sekalipun bukan di Sentul.
"Kalau batal (gelar MotoGP) justru kita rugi," kata Doni Tata ketika dihubungi, Kamis (28/1/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini ada beberapa wacana lokasi pengganti Sentul. Seperti di Sumatera Selatan, Jawa Barat, bahkan kawasan Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Belum ada keputusan resmi, tapi untuk opsi yang terakhir Doni Tata tidak sreg.
"Di Senayan tidak mungkin karena secara safety jarak antara trek dengan penonton mau ditaruh di mana? Aspalnya juga banyak yang rusak, sementara aspal untuk MotoGP harus halus. Jadi harus banyak yang diperbaiki," tegasnya.
(mcy/krs)