Pedrosa finis di posisi lima pada balapan pembuka di Qatar lalu, sementara rekan setimnya di Repsol Honda, Marc Marquez, naik podium tiga. Hasil ini plus progres sepanjang akhir pekan di Qatar diakui Pedrosa cukup menggembirakan, mengingat di tes pramusim timnya kesulitan tampil kompetitif.
Tapi selisih 14,083 detik dari pebalap Movistar Yamaha Jorge Lorenzo yang tampil sebagai juara jelas jadi pekerjaan rumah untuk Pedrosa. Hal ini yang menjadi fokusnya di MotoGP Argentina akhir pekan nanti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di GP Qatar, kami membuat sebuah langkah maju yang konsisten dengan setelan motor dibandingkan di tes musim dingin. Kami meningkatkan laju motor dan saya mampu menjaganya selama balapan, dengan konsistensi yang bagus," kata Pedrosa dikutip Crash.
"Positifnya adalah lengan saya bekerja dengan baik di sebuah trek yang telah terbukti menantang di masa lalu. Dan bahwa kami mampu belajar lebih banyak soal motornya."
"Tapi ini masih tidak cukup, kami perlu meningkatkan posisi berkendara, bagaimana motornya berlaku di trek, dan setelan secara umum untuk mendapatkan kecepatan lebih baik. Karena pada saat ini gap dengan barisan terdepan masih terlalu besar."
"Itu akan jadi target kami di Argentina. Saya tidak balapan di sini musim lalu, tapi saya punya memori bagus di trek ini dari 2014. Saya menyukai desain sirkuitnya dan saya harap kami mampu membuat langkah maju lainnya," tandas pebalap 30 tahun ini.
Di balapan Qatar lalu, Pedrosa tertinggal jauh dari empat pebalap terdepan. Valentino Rossi yang finis keempat cuma berjarak 2,387 detik dari Lorenzo, alias 11,696 detik di depan Pedrosa. (raw/krs)