MotoGP Argentina akhir pekan kemarin mengalami sedikit kekacauan, bermula dari insiden ban meletus yang dialami rider Octo Pramac Yakhnich Scott Redding di latihan bebas keempat. Insiden itu awalnya bikin Michelin menarik alokasi ban hard dan medium.
Pebalap kemudian diberikan ban pengganti bertipe medium tapi dengan kompon lebih keras untuk balapan. Sampai di sini situasi tampak terkontrol.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melihat situasi ini, Race Direction kemudian memutuskan memperbolehkan pebalap menggunakan ban hard-medium yang sebelumnya ditarik. Namun dengan catatan balapan dipotong menjadi 20 lap dan pebalap wajib mengganti motor di putaran 9, 10, atau 11.
Pergantian motor ini kemudian jadi satu hal yang dikeluhkan pebalap Monster Yamaha Tech3 Pol Espargaro. Aturan ini disebutnya sangat berperan membuatnya hanya finis di posisi enam, usai kalah bertarung dengan Eugene Laverty dan Hector Barbera --keduanya menunggangi Ducati-- di fase akhir balapan.
"Benar bahwa kami melaju lebih jauh di belakang dari yang seharusnya. Tapi para pebalap lainnya juga melaju lebih jauh di depan daripada yang mereka tempati semestinya," kata Espargaro dikutip Motorsport.
"Di kondisi normal, Barbera dan Laverty tidak akan ada di depan sana karena mereka bakal sudah menghancurkan ban-ban mereka seperti yang biasanya. Itu adalah balapan yang dibuat untuk Ducati."
"Setelah 10 putaran mereka bisa melakukan reset (mengganti motor), menggunakan ban baru lagi, dan melaju dengan semua tenaga yang dipunya lagi. Itu membuat mereka bisa mengerem lebih lambat dan berakselerasi sebelum saya lagi," ujarnya bersungut.
Espargaro menilai insiden meletusnya ban Redding bukanlah masalah dari Michelin, melainkan akibat karakter Ducati. Salah satu indikasinya adalah kejadian serupa yang dialami Loriz Baz (Avintia Ducati) saat tes di Sepang lalu, seperti dicatat Motorsport.
"Kita menyalahkan Michelin, tapi mereka melakukan pekerjaan yang bagus dengan semua pabrikan lainnya," kata Espargaro.
"Ducati punya tenaga motor lebih besar daripada yang lainnya dan mereka tahu cara menggunakannya. Dan karena itulah ban-ban mereka meletus," tandasnya.
Tim pabrikan Ducati sendiri malah ketiban sial di balapan kemarin. Mereka harus merelakan podium dua dan tiga yang di sudah depan mata melayang, karena Andrea Dovizioso dan Andrea Iannone terjatuh di lap terakhir. (raw/krs)