.webp)
Coaching clinic tersebut menjadi salah satu agenda yang dijalani Marquez di sirkuit Sentul, Jawa Barat, Selasa (25/10/2016). Kampiun MotoGP 2016 itu melakukannya usai menggeber All New Honda CBR250RR.
Yang beruntung mendapat pelajaran langsung dari pebalap asal Spanyol itu adalah 16 siswa dari Astra Honda Racing School (AHRS). Tak cuma Marquez, hadir pula M. Fadli, yang kini jadi instruktur AHRS, dan pebalap Astra Honda Racing Team di antaranya Dimas Ekky, Andi Gilang, dan Gerry Salim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Foto: detiksport/kris |
Saat menunggu Marquez tiba, ke-16 siswa tersebut dengan serius menyimak tips-tips dari M. Fadli, yang saat ini sudah pensiun membalap dan fokus sebagai instruktur. Ia antara lain mengingatkan ulang akan pentingnya mendapat racing line yang baik, titik-titik overtake yang pas dalam balapan, serta posisi rider ketika melaju di atas motor.
Di tengah-tengah penjelasannya, datanglah Marquez yang sudah ditunggu. Pengguna nomor 93 di tim Repsol Honda itu pun langsung didaulat memberikan tips-tips balap, yang sejauh ini sudah mengantarnya ke lima gelar juara dunia balap motor grand prix.
 Foto: detiksport/kris |
Marquez menekankan pentingnya penempatan kaki rider, yang mesti disesuaikan dengan lekuk motornya. Selain itu, ia pun menyebut bahwa rider mesti menempatkan pegangan tangannya senyaman mungkin.
"Hal ini agar kalian tidak terganggu saat mengatur kecepatan dan menekan tuas rem," kata Marquez.
Setelah memberikan tips singkat soal cara berkendara di atas lintasan balap, Marquez pun melanjutkan paparan teori itu dengan sesi praktik. Bersama-sama ke-16 siswa AHRS, yang dibagi ke dalam dua kloter, Marquez melaju di atas lintasan Sentul dalam sebuah demo riding. Tentu saja lagi-lagi diiringi sorak-sorai penggemarnya di tribun penonton.
 Foto: detiksport/kris |
(krs/a2s)
