Insiden tersebut terjadi di sesi kualifikasi di Sirkuit Sachsenring, Sabtu (1/7/2017). Terlibat salip-menyalip, Marquez dan Vinales akhirnya bersenggolan di turn 2.
[Baca juga: Salip Menyalip Vinales-Marquez di Kualifikasi yang Berujung Senggolan]
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Marquez membela diri dengan menyebut insiden senggolan itu sebagai sebuah kesalahpahaman. Marquez kemudian langsung meminta maaf kepada Vinales.
[Baca juga: Bersenggolan di Trek, Marquez Langsung Minta Maaf ke Vinales]
Tapi Crutchlow punya pandangan berbeda. Menurutnya, kejadian itu merupakan salah satu cara Marquez memainkan mind game dengan Vinales.
"Marc cuma bermain-main dengan mereka. Sama seperti dengan Maverick kemarin. Marc menyukainya. Dia merasa itu lucu," ujar Crutchlow seperti dilansir Crash.
"Anda bermain mind-game dengan Marc dan itu tidak akan berhasil. Dia bermain mind game dengan Anda... Maverick bertanya-tanya kenapa dia disenggol dan Marc seperti cuma 'Karena kamu ada di sana. Kenapa tidak?'," lanjut pebalap LCR Honda itu.
Kemenangan di Sachsenring mengantar Marquez ke puncak klasemen dengan 129 poin. Dari Valentino Rossi yang ada di posisi keempat, Marquez cuma unggul 10 angka. Meski persaingan empat pebalap teratas begitu ketat, Crutchlow menilai Marquez tetap jadi favorit untuk meraih gelar juara di akhir musim.
"Dia yang sedang memimpin klasemen saat ini adalah yang terbaik dan terkuat di kejuaraan. Dan dia juga akan jadi juara, kecuali ada peristiwa gila," kata Crutchlow.
(nds/mrp)











































