Rider Spanyol berusia 31 tahun itu sudah tampil di kelas primer balap motor grand prix sedari 2006, setelah sebelumnya tiga musim beruntun jadi kampiun kelas-kelas di bawahnya (2003 di 125cc, 2004 dan 2005 di 250cc).
Sepanjang kariernya di MotoGP sejauh ini, yang dihabiskan Pedrosa bersama tim Repsol Honda, ia rutin jadi salah satu penantang. Tapi sekadar penantang belaka, belum sampai jadi juara dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pedrosa pun sadar benar dengan momen-momen "nyaris" tersebut. Masih penuh ambisi mengejar gelar juara dunia, ia juga merasa pencapaiannya sejauh ini pun sebenarnya sudah istimewa.
"Tinggal ada satu hal kecil lagi. Tapi saya sudah tahu apa yang harus dilakukan. Saya berharap bisa melakukannya dengan cepat dan masih bisa bertarung untuk titel," kata Pedrosa di Speedweek.com.
"(Motor) Kelas MotoGP sebenarnya terlalu besar buat saya. Ibaratnya (tinju) kelas berat, padahal Anda masih di kelas menengah atau kelas ringan. Sepuluh tahun lalu bahkan tak ada yang menduga saya akan bisa tampil di kelas MotoGP. Saya harus melakukannya dengan teknik, bukan kekuatan."
"Saya sudah pernah sangat dekat dengan titel beberapa kali, tapi saya tidak bisa mengubah kenyataan itu. Bahkan sebenarnya pencapaian saya sudah lebih besar daripada yang bisa saya percaya," tutur pebalap yang dicatat sejumlah sumber memiliki tinggi tubuh 1,58 meter dan berat badan 51 kg tersebut.
(krs/rin)