Dalam analisisnya tersebut, Lorenzo mengingatkan betapa balapan musim ini bisa sedemikian di luar dugaan. Yang ia alami di Misano, Minggu (10/9/2017), misalnya. Juara dunia tiga kali MotoGP itu terjatuh saat tengah memimpin balapan.
"Saya tak menduga akan jatuh. Itu satu-satunya kesalahan saya dalam berkonsentrasi," ucapnya seperti dilansir GPOne.com. "Untungnya saya sudah tak terlibat dalam persaingan karena jika tidak insiden ini bisa jadi masalah besar."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Turn 1 putaran terakhir, Marc Marquez dari Repsol Honda berhasil menyalip Petrucci setelah terus membayanginya. Marquez keluar jadi pemenang, dengan Petrucci akhirnya harus finis kedua. Andrea Dovizioso, rekan setim Lorenzo, melengkapi podium Misano.
Baca juga: Foto: Momen Marquez Salip Petrucci |
Hasil MotoGP San Marino tersebut membuat Marquez berhasil menyamai poin Dovizioso, yang pada balapan sebelum ini menggesernya dari puncak klasemen. Keduanya kini punya 199 poin, unggul 16 poin dari Maverick Vinales (Movistar Yamaha) di posisi ketiga.
Sementara itu Dani Pedrosa dari Repsol Honda cuma bisa menambah dua poin dengan finis ke-14, membuatnya terpaku di peringkat kelima klasemen berkat 150 poin. Ia masih ketinggalan tujuh poin dari Valentino Rossi (Movistar Yamaha), yang masih cedera sehingga absen dalam balapaan kandangnya di Misano, yang berada di posisi keempat.
"Setelah hari ini tentu saja peluang Dovi dan Marc terlihat lebih baik, sedangkan peluang Vinales kelihatan lebih kecil. Tambah sulit lagi buat Rossi dan Pedrosa," ujar Lorenzo menganalisis peluang lima rider teratas untuk jadi kampiun musim ini.
"Apa pun, kejuaraan dunia sangat sulit diprediksi. Kita sudah melihat bahwa segalanya bisa berubah hanya dengan sebuah crash, masalah pada motor, atau balapan flag to flag," tuturnya.
(krs/raw)











































