Pedrosa mulai bertandem dengan Marquez di Honda Repsol pada 2013. Saat itu, Marquez ditunjuk menggantikan Casey Stoner, yang memutuskan pensiun dini.
Marquez membuat kejutan dengan tampil sensasional yang puncaknya meraih gelar juara dunia di musim perdananya di MotoGP. Hingga kini, pebalap berusia 24 tahun itu secara konsisten menjadi favorit juara dan telah mengantongi dua titel juara tambahan di 2014 dan 2016.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia sangat kompetitif dan sangat ambisius, dia adalah sebuah acuan," jawab Pedrosa kepada Autosport.
"Negatifnya adalah sama (dengan positif), karena Anda harus bertarung melawan dia dan terkadang sangat sulit. Tapi terlepas dari hal itu, aku menyukai kompetisi dan aku tidak pernah keberatan memiliki seseorang yang cepat di sisi lain garasi."
Selain Marquez, Dovizioso yang pernah menjadi mantan rekan setim Pedrosa turut dipuji. Di musim ini, pebalap Italia itu muncul sebagai kandidat serius juara, menyaingi Marquez.
"Sudah jelas bahwa Andrea telah mengejutkan kita semua di musim ini. Dia sudah melakukan pekerjaannya dan kita melihat apa yang dia kerjakan," kata Pedrosa.
"Sudah jelas, kalau Ducati akan menjadi sebuah motor yang berbeda mungkin dia tidak akan mencapai hasil-hasil ini. Di momen ini, baik Ducati dan Dovizioso layak mendapatkan pengakuan yang serupa." (rin/raw)