Balapan di sirkuit Termas de Rio Hondo, Senin (9/4/2018) dinihari WIB, tak berjalan baik untuk Marquez. Motornya mendadak mati saat sudah berada di grid untuk memulai balapan.
Kabarnya, Marquez sudah diinstruksikan untuk kembali ke pit oleh petugas race. Akan tetapi, pebalap 25 tahun itu malah nekat mendorong motornya supaya kembali hidup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Usahanya itupun berhasil. Motor Marquez kembali menyala dan dirinya bisa kembali ke grid keenam tempatnya memulai balapan. Namun, akibat tindakan itu Marquez harus mendapat penalti ride through. Menyoal hukuman itu, Marquez mengatakan bahwa dirinya sempat bingung.
"Ini adalah balapan yang rumit, dalam kondisi yang sangat sulit dengan beberapa kelemahan. Tapi, motor saya mati. Kami akan memeriksanya," kata Marquez seperti dikutip dari situs resmi Honda Racing.
"Yang terpenting, saya sudah mengangkat tangan saya, tetapi tidak ada orang. Kemudian saya mulai mendorong dan untungnya motor bisa melaju kembali," sambungnya.
"Saya meminta masukan dari marshal karena saya tidak yakin jika motor sudah menyala lagi saya harus kembali ke grid atau kembali ke pit. Satu marshal mengangkat tangannya dan yang satu lagi mengacungkan jempol, yang saya anggap berarti boleh terus di grid."
"Ketika saya melihat pesan penalti di dasbor, saya tidak mengerti mengapa, tapi tentunya saya harus menurut. Kemudian saya mencoba push untuk memperbaiki jarak dan sayangnya saya membuat beberapa kesalahan, yang terbesar saya yakini (insiden) bersama Aleix Espargaro," ungkap Marquez.
Di akhir balapan, Marquez harus puas finis di posisi ke-18. Catatan waktunya memburuk setelah mendapat penalti lagi atas insiden senggolan dengan Espargaro dan Valentino Rossi.
(ran/din)