.webp)
Vinales mengawali race dengan status pole seater. Pebalap Yamaha itu menjadi yang tercepat di kualifikasi sehari sebelumnya, mengungguli Alex Rins (suzuki) dan Andrea Dovizioso (Ducati).
Namun di Hari H balapan, masalah menyelimuti Vinales. Selain hujan, motor YZR-M1 yang ditungganginya mengalami masalah power delivery sejak awal dengan kehilangan tenaga saat masuk gigi ketiga, namun powernya tiba-tiba melonjak di gigi keempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal itu membuat Vinales sempat mudah disalip lawan-lawannya. Sempat mengatur ritme, ia akhirnya terjatuh di lap ke-13 atau sebelum red flag.
Vinales menilai, masalah elektronik membuatnya begitu kesulitan di enam lap pertama. Kendati begitu, ia menilai tetap ada beberapa hal positifnya.
"Saya berusaha memberikan yang terbaik, tapi ketika saya bereaksi malah tak bisa menguasainya. Tapi saya cukup senang karena mendapat masalah elektronik sehingga terlihat tidak ada wheelie dan kontrol traksinya terlihat bekerja lalu tidak berfungsi, jadi enam lap pertama bak mimpi buruk bagi saya," katanya seperti dilansir Crash.
"Semua orang menyalip saya di trek lurus karena motor kehilanga tenaga, seperti melambat satu detik tiap lap. Tetapi kemudian saya mencari cara ketika tidak bisa menarik gas penuh di semua trek dan cuma menarik setengahnya agar motor tidak terangkat dan berhenti."
"Ketika saya memahaminya, saya mulai naik lebih cepat dan lebih cepat dan lebih cepat. Saya pikir crash itu konsekuensinya. Saya perlu banyak memacu untuk memulihkan posisi di lintasan, tetapi itu bagus bisa merasa kuat saat basah. Karena balapan yang saya lalui basah itu benar-benar buruk, saya tidak pernah bisa naik, tapi hari ini motor saya melesat," jelasnya.
Hasil di Valencia membuat Vinales gagak meraih tempat ketiga di kejuaraan dunia MotoGP 2018. Ia harus merelakan posisi itu ke rekan setimnya, Valentino Rossi, yang tetap bertahan hingga garis finis.
(yna/raw)
