Rider Repsol Honda itu berhasil memenangi balapan di Termas de Rio Hondo (31/3/2019) dengan mudah. Marquez terdepan dengan keunggulan nyaris 10 detik dari Rossi di belakangnya, dan 10,5 detik lebih cepat dari Andrea Dovizioso di urutan ketiga.
Sebuah peristiwa yang menyedot perhatian terjadi ketika pebalap hendak naik ke podium. Marquez dan Rossi berjabat tangan, di balapan yang sama ketika kedua pebalap bersitegang setahun silam. Insiden itu mengakibatkan hubungan mereka memanas bahkan Rossi tidak mau menerima permintaan maaf Marquez yang datang ke garasi tim Yamaha, dan tidak mau bersalaman di MotoGP San Marino.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, hubungan mereka tampak mulai adem yang ditandai dengan jabat tangan di akhir pekan lalu. "Apapun yang terjadi dengan Valentino di media, akan selalu menjadi besar karena dia adalah pebalap terpopuler di atas lintasan," Marquez mengatakan pada EFE, yang dikutip MotoGP.com.
"Aku tidak punya masalah untuk mengakui bahwa ketika itu memang salahku dan itulah mengapa aku pergi untuk minta maaf. Yang penting adalah tahu kalau Anda sudah berbuat satu kesalahan, tapi tahun ini ceritanya telah berubah cukup banyak. Waktu menyelesaikan segalanya."
Dengan Rossi, Marquez punya sejarah rivalitas yang panjang. Sedangkan sensasi Dovizioso sejak 2017 membuktikan bahwa kini pebalap Italia itu layak diperhitungkan dalam kandidat juara dunia. Sementara rekan setim Marquez, Jorge Lorenzo, punya reputasi mentereng sekalipun di awal musim ini belum memberikan hasil optimal.
"Menjadi teman dengan salah satu rival Anda, apakah itu Valentino atau yang lain, sangatlah sulit, hampir tidak mungkin. Soalnya, di atas lintasan ada sebuah persaingan."
"Tapi di luar lintasan Anda memang harus menaruh rasa hormat."
Seri ketiga MotoGP 2019 akan digelar di Austin, Amerika Serikat pada 14 April.
(rin/cas)