Rencana Gelar 22 Seri Balap MotoGP Tuai Beragam Reaksi

Rencana Gelar 22 Seri Balap MotoGP Tuai Beragam Reaksi

Okdwitya Karina Sari - Sport
Selasa, 17 Sep 2019 10:34 WIB
1.

Rencana Gelar 22 Seri Balap MotoGP Tuai Beragam Reaksi

Rencana Gelar 22 Seri Balap MotoGP Tuai Beragam Reaksi
Foto: Antonio Calanni / AP Photo
Jakarta - Kejuaraan MotoGP berpotensi digelar sebanyak 22 seri per musim mulai 2022. Rencana tersebut menuai beragam reaksi di kalangan pebalap.

Di sela-sela gelaran MotoGP San Marino, akhir pekan lalu CEO Dorna Sports Carmelo Ezpeleta mengonfirmasi bahwa jumlah maksimal balapan MotoGP bertambah menjadi 22 dari 2022. Sedangkan musim depan pada 2020, kalender MotoGP kian panjang menjadi 20 seri dengan tambahan seri Finlandia di KymiRing.

Namun, belakangan ini Portugal dikabarkan berminat untuk kembali menggelar kejuaraan balap motor bergengsi itu bersama dengan beberapa negara baru di Asia Tenggara termasuk Indonesia, yang akan menggelar MotoGP pada 2021. Ini berarti, jumlah balapan di 2022 akan seperti yang dikonfirmasi Ezpeleta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Rencana ini disambut dengan beragam reaksi dari para pebalap. Rider Monster Energy Yamaha Maverick Vinales tampak setuju-setuju saja. Tapi menurut dia, konsekuensi pertambahan seri balapan akan berdampak pada ujicoba resmi MotoGP sehingga akan dikurangi selama enam hari, dengan dua tes pramusim yang masing-masing dilangsungkan tiga hari.

"Setidaknya, ujicoba-ujicoba mesti dikurangi," Vinales mengatakan dilansir Crash. "Oke, kami akan memiliki lebih banyak balapan tapi kami kan harus beristirahat juga. Balapan, balapan, balapan, dan kemudian badan tidak istirahat sehingga selalu sulit. Aku sih suka balapan jadi bagiku, lebih banyak balapan tidak apa-apa tapi ujicoba dikurangi sehingga akan bagus," sambung pebalap Spanyol itu.


Berlanjut ke halaman berikutnya

"Semua orang menghadapi hal yang sama, masing-masing harus menghadapinya dan kami harus belajar. Kalau kami harus membuat perubahan cepat dalam balapan-balapan maka kami harus menghadapi perubahan-perubahan itu. Tapi omong-omong, dengan enam hari ujicoba itu sudah banyak putaran. Kalau Anda melaukan hampir 60 putaran per hari, itu kan banyak, kalau Anda membuat sebuah rencana yang bagus maka Anda bisa bekerja sangat keras."

Pebalap KTM Pol Espargaro agak ragu-ragu. Pasalnya, tambahan balapan berarti akan mengurangi waktu liburan bersama keluarga, sekalipun tetap harus profesional.

"Tidak hanya bagi kami tapi seluruh keluarga yang bekerja di sini untuk seluruh balapan, yang artinya lebih banyak balapan maka lebih banyak waktu di luar rumah. Tidak ada yang menginginkannya tapi kami juga bekerja dan lebih banyak balapan berarti lebih banyak penonton bisa menyaksikan kami, yang mana itu adalah hal bagus," timpal Espargaro.

"Kalau aku mesti menjawab Anda sudah pasti aku ingin lebih banyak waktu di rumah, tapi kalau aku mesti menjawab bosku aku bilang aku butuh lebih banyak ujicoba. Kami bukanlah seperti Honda, Yamaha atau Ducati yang memiliki banyak informasi jadi kami perlu terus melakukan ujicoba. Namun, realitanya memang kami akan menghabiskan lebih banyak waktu di luar rumah."

Sementara itu, Fabio Quartararo sepenuhnya setuju. Rookie sensasional itu tak masalah apabila jumlah ujicoba bahkan tidak dikurangi.

"Terus terang bagiku tidak masalah. Aku suka sekali menunganggi motor-motor ini dan itulah yang sangat ingin kulakukan lebih dari apapun dalam hidupku, membalap, sepanjang waktu dalam ujicoba, FP1, kualifikasi, dan pemanasan. Aku menikmatinya seperti seorang bocah, jadi bagiku mereka bisa saja memperpanjang menjadi 22 seri dengan jumlah tes yang sama," cetus rider Prancis itu.

Hide Ads