Rider Italia itu pada awal dikontrak Ducati hanya untuk musim 2019. Namun, setelah finis enam besar di empat balapan pertama, Petrucci naik podium pertamanya setelah finis ketiga di Le Mans, yang disusul dengan kemenangan di Mugello, lalu finis ketiga lagi di Catalunya.
Performa menjanjikan Petrucci sudah cukup meyakinkan Ducati untuk menambah kontraknya hingga MotoGP 2020. Namun, Petrucci gagal mengulang penampilan serupa pasca sebelum membubuhkan tanda tangannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Petrucci sama sekali gagal menambah koleksi podiumnya di sisa musim, bahkan finis terbaiknya hanyalah sekali finis keempat di Sachsenring. Alhasil, tidak sedikit yang menganggap Ducati terlalu terburu-buru untuk memberikan kontrak baru kepada eks pebalap Pramac itu.
Ciabatti membandingkan situasi Petrucci dengan mantan pebalap Ducati Jorge Lorenzo di 2018. Menurut Ciabatti, kontrak baru dan performa Petrucci tidak berkaitan.
Baca juga: Hanya Crash yang Parah Bisa Hentikan Marquez |
"Saya pikir fakta bahwa performa Danilo tidak sama setelah dia meneken kontrak cuma sebuah kebetulan," Ciabatti mengatakan dikutip Autosport. "Tahun lalu Jorge (Lorenzo) mulai menang di atas motor Ducati setelah memutuskan pindah tim, jadi saya pikir ini cuma sebuah kebetulan saja."
"Danilo memulai musim dengan sempurna dan kemudian dia naik tiga podium berturut-turut, memenangi sebuah balapan fantastis di Mugello. Dia juga menjalani balapan yang bagus di Sachsenring (langsung setelah teken kontrak)."
"Tapi setelah jeda musim panas sesuatu berubah dan sudah pasti kami mencoba bekerja dengan dia, mencoba memberi dia level kepercayaan diri yang sama seperti di paruh pertama musim. Jadi kami memiliki kepercayaan terhadap dia dan kami akan bekerja dengan dia juga untuk tahun depan untuk mengembalikan dia seperti paruh pertama musim," imbuh Ciabatti.
(rin/raw)